Usai Arisan Rutin Bulanan:

Hj Akna Juita, “DWP Harus Ikut Berpartisipasi Aktif dalam Penanggulangan Karhutla”

Teks foto: Sosialisasi penanganan Karhutla sempena arisan rutin bulan DWP Kabupaten Bengkalis di aula Dinas Pendidikan, Selasa, 17 September 2019

BENGKALIS – Ketua DWP Kabupaten Bengkalis Hj Akna Juita berharap, seluruh pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bengkalis juga harus ikut berpartisipasi aktif dalam penanggulangan Karhutla.

“Minimal dalam keluarga dan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Berikan pencerahan yang dapat menimbulkan kepedulian masyarakat agar mereka tidak menggunakan api dalam pembukaan lahan”, asanya, Selasa kemarin, 17 September 2019.

Azam itu disampaikan istri Sekda Bengkalis H Bustami HY ini, usai mengikuti kegiatan sosialisasi penanggulangan Karhutla di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, jalan Pertanian Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan sempena arisan rutin bulan DWP Kabupaten Bengkalis oleh DWP Unit Dinas Pendidikan, DWP Unit Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan DWP Unit Dinas Pertanian Kabupaten Bengkalis.

Terkait kondisi udara saat ini yang tidak baik bagi kesehatan akibat kabut asap Karhutla, Hj Akna Juita juga berharap seluruh pengurus dan anggota DWP di daerah ini dapat mengajak masyarakat untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan.

“Kalau pun harus beraktivitas di luar ruangan, imbau mereka agar menggunakan masker. Imbau dan beri contoh masyarakat. Utamanya mereka yang ada di tempat tinggal kita masing-masing”, harapnya lagi.

Tiga Tahap Penanggulangan

Sementara itu, ketika memberikan sosialisasi dihadapkan kurang lebih 50 pengurus dan anggota DWP Kabupaten Bengkalis, Anasrul dari BPBD Kabupaten Bengkalis mengatakan, ada tiga tahapan penangulangan bencana Karhutla.

Yakni, jelas Anasrul, tahap pra bencana, saat terjadi bencana dan ketiga pasca bencana.

Sebagai bagian dari masyarakat, harap Anasrul DWP juga dapat berperan dalam penanggulangan bencana Karhuta dengan mensosialisasikannya.

“Setidak-tidaknya dalam kelompok atau lingkungan kita masing-masing," ujarnya.

Masih menurut Anasrul, fungsi utama masyarakat yang paling penting itu pada pra bencana. Pada pra terjadinya Karhutla. Pada tahap pencegahan.

“Termasuk DWP Kabupaten Bengkalis, harus dapat dan ikut aktif menyampaikan kepada masyarakat agar jangan sampai membakar dalam membuka hutan dan lahan, karena ada dampak atau resiko besar yang ditimbulkan. Dampak yang merugikan banyak pihak termasuk pelakunya sendiri, seperti kabut asap yang terjadi saat ini” papar Anasrul. #DISKOMINFOTIK#