Pencarian

Abrasi 15 Meter Pertahun, KESLIMASY Lakukan Pembibitan Berbasis Masyarakat

BENGKALIS – Kelompok Studi Lingkungan dan Masyarakat (KESLIMASY) melakukan pembibitan berkelanjutan berbasis masyarakat jenis Api-api (Avicennia), Kamis, 11 Juli 2019.

Kegiatan tersebut dilakukan bersama kelompok masyarakat Tanjong Pago dan Mahasiswa KUKERTA UNRI di Desa Air Putih.

Ketua Umum KESLIMASY Muhammad Iskandar mengungkapkan, pembibitan merupakan kelanjutan dari kegiatan observasi yang telah dilakukan dibagian utara pulau Bengkalis yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Alhamdulillah kegiatan ini mendapat dukungan penuh Kepala Desa Air Putih Muhammad Syaifuddin, dan terkait abrasi ini juga menjadi pembahasan serius pemarintah Republik Indonesia,” ungkap Iskandar.

Iskandar juga menyebut, berdasarkan hasil analisis data spasial yang dilakukan KESLIMASY pada 22 Januari  lalu didelapan titik kawasan Pesisir pulau Bengkalis terjadi abrasi mencapai 10-15 meter pertahun.

Delapan titik tersebut di 8 desa yaitu Desa Simpang Ayam, Perapat Tunggal, Jangkang, Deluk, Papal, Muntai, Pambang Pesisir dan Pambang Baru yang merupakan kondisi terparah.

“Abrasi mencapai 10 hingga 15 meter pertahun karena telah kehilangan hutan mangrove hampir mencapai 345 hektar yang berfungsi sebagai penahan abrasi, penyeimbang ekosistem, Penyerap Karbon dan penyumbang oksigen terbaik karena memiliki akar nafas yang berfungsi sebagai respirasi dan foto sintesis,” paparnya.

Iskandar berharap pemerintah dapat bersinergi bersama lembaga lokal yang berkopeten  karena menurutnya lembaga lokal lebih menguasai kawasan tersebut.#DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi