Pencarian

Ketua TP PKK Bantan, Siti Mutiara Pertiwi:

"Pendidikan adalah Senjata Paling Ampuh untuk Mengubah Dunia"

PEKANBARU -- Salah satu kegiatan yang pada Jambore Kader PKK tingkat Provinsi Riau tahun 2018 yang dipusatkan di Gedung Wanita, jalan Diponegoro, Pekanbaru, adalah lomba pidato antar Ketua TP PKK Kecamatan.

Dalam lomba pidato TP PKK Kecamatan tersebut, TP PKK Kabupaten Bengkalis mengutus Ketua TP PKK Kecamatan Bantan, Siti Mutiara Pertiwi, sebagai peserta.

Tia, begitu istri Camat Bantan Reza Noverindra mengangkat topik arti penting pendidikan anak usia dini (PAUD).

Dalam pidatonya, Tia menjelaskan, tingkat partisipasi kasar PAUD di kalangan Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang dahulunya disebut suku Terasing atau Masyarakat Terasing, tidak terkecuali di Kabupaten Bengkalis, masih terbilang rendah.

"Contohnya di Kecamatan Bantan sendiri yang memiliki KAT dari Suku Akit," jelas putri kedua Bupati Bengkalis 2000-2010, H Syamsurizal tersebut.

Dijelaskannya, salah satu penyebab rendahnya tingkat partisipasi kasar PAUD pada KAT, seperti Suku Akit di Bantan, diantaranya disebabkan masih enggannya orang tua mereka untuk menyekolahkan anaknya.

Kemudian, imbuh perempuan berhijab kelahiran Pekanbaru, 15 Juli 1987 ini, sarana dan prasarana juga belum begitu memadai.

“Oleh sebab itu, saya beserta kader-kader PKK baik yang ada di Kecamatan dan Desa terus berusaha semaksimal mungkin meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan arti penting PAUD kepada para orang tua di KAT ini," papar Tia yang dalam lomba tersebut mendapat undian lomba nomor 4.

Lalu, tambahnya, agar partisipasi kasar dimaksud menjadi lebih baik, dia bersama seluruh pengurus dan kader PKK di Bantan, juga melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait agar sarana dan prasarana pendidikan PAUD di KAT ini dapat ditingkatkan.

Di bagian lain pidato, seraya mengutip pesan bernas mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, Tia mengajak seluruh orang tua, tidak terkecuali di KAT untuk mengikut sertakan anak-anak mereka dalam PAUD.

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia," kata Tia mengutip pesan pengacara, politikus dari tempur anti-apartheid dari Afrika Selatan yang hidup dari tahun 1908-2013 tersebut. #DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi