Pencarian

Selama 2017, Damkar Tangani 222,91 Hektar Karhutla

BENGKALIS – Selama 2017, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bengkalis menangani kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 222,91 hektar yang tersebar pada 76 lokasi.

Kepala Damkar Bengkalis Zulfan Heri dalam laporan resmi yang disampaikan pada Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Selasa 9 Januari 2018, menyebut jenis lahan yang terbakar, didominasi lahan tidak produktif yang ditumbuhi lalang, kemudian lahan kebun karet, lahan sawit, semak belukar.

Secara rinci, pada bulan Januari 2017, terjadi kebakaran lahan seluas 68 hektar yang tersebar pada 13 lokasi. Kejadiannya, terjadi antara rentang tanggal 10 sampai 17 Januari. Kemudian pada bulan Februari, rentang waktu 7 hingga 23 Februari, terjadi kasus kebakaran hutan dan lahan pada 12 lokasi berbeda, menghanguskan lahan seluas 19,5 hektar.

Pada Maret, karhutla yang ditangani Damkar Kabupaten Bengkalis pada 3 lokasi berbeda dengan luas lahan 1,51 hektar. Kemudian pada bulan April 2017, antara rentang waktu 4 dan 23 April, lahan terbakar yang ditangani oleh institusi dengan motto Pantang Pulang Sebelum Padam ini, seluas 12 hektar pada dua lokasi.

Selanjutnya, pada bulan Mei tepatnya pada tanggal 13, terjadi kebakaran lahan seluas 0,5 hekter. Seakan tak pernah hilang, pada bulan berikutnya tepatnya pada rentang waktu 6 sampai 15 Juni, personil Damkar Kabupaten Bengkalis kembali menangani lahan terbakar seluas 19,6 heketar pada 4 lokasi.

Selanjutnya pada bulan Juli, luas lahan yang terbakar pada bulan ini menempati ranking kedua setelah bulan Januari 2017, yakni seluas 36,5 hektar pada 13 lokasi berbeda.

Setelah beristirahat sepekan setelah 25 Juli, tepatnya pada 2 Agustus, tim Damkar kembali berjibaku memadamkan kobaran api pada 4 lokasi lahan dengan luas 1,75 hektar. Pada 10 September 2017, terjadi kebakaran lahan seluas 1 hektar pada 1 lokasi.  

Seakan tak pernah berhenti, masalah kebakaran hutan dan lahan setiap bulannya terjadi, seperti pada bulan Oktober 2017, lahan seluas 23 hekter hangus dilalap si jago merah, pada 17 lokasi berbeda.

Pada bulan November terjadi kasus kebakaran lahan pada dua lokasi dengan luas lahan 1 hektar, sedangkan pada penutup tahun, yang terjadi pada tanggal 1, 8 dan 13 Desember terjadi kebakaran lahan pada tiga lokasi berbeda dengan luas 3 hektar.

Dikatakan Zulfan Heri, dalam upaya pemadam kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Negeri Junjungan, pihaknya tidak bekerja sendiri. Namun dibantu oleh elemen yang ada, seperti Masyarakat Peduli Api, Manggala Agni dan institusi lain, seperti Badan Penanggulan Bencana Daerah, Satpol PP dan polisi/TNI.

“Kita berharap pada tahun 2018 ini, jumlah kasus lahan dan hutan yang terbakar turun, bahkan tidak ada lagi. Untuk itu, kami mengajak masyarakat maupun pemilik lahan, agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar,” ujarnya. ##DISKOMINFOTIK

Tim Redaksi