BENGKALIS – Selasa pagi 28 November 2017, jarum jam menunjukkan angka 10.25 WIB, dengan penuh percaya diri Amril Mukminin menjajal kemampuan menakhodai sebuah kapal tanker berukuran besar. Tak tanggung-tanggung, tanker mengangkut kontainer mengarungi samudera dengan gelombang yang sangat dahsat.
Awalnya, ketika mesin kapal tanker berlayar dari pelabuhan. Perjalanan tanker belum tancap gas. Di kanan kiri jendela tanker terlihat beberapa kapal berukuran besar berlalu lalang, termasuk kapal penyeberangan alias roro. Saat itu, air laut masih bersahabat, hanya tampak riak gelombang, sehingga memacu laju tanker.
Selang beberapa menit, kecepatan tanker semakin kencang. Angka di monitor mulai merambat naik dari 1, 2 knot hingga 6 knot lebih. Ketika sampai di tengah samudera, ternyata gelombong air laut semakin bergelora, bahkan air laut naik ke atas dek tanker.
Sementara di dalam kapal, kami merasakan kapal mulai terombang-ombang saat menghembas gelombang samudera. Pemandangan di kanan kiri jendela tanker tidak lagi kelihatan kapal-kapal yang lalu lalang. Hanya ada kapal tanker yang dinakhodai Bupati Bengkalis Amril Mukminin, terus melaju menerjang ganasnya gelombang samudera.
Meskipun gelombang samudera terus bergelora, namun Amril Mukminin tetap tenang mengendalikan kemudi tanker. Begitu juga penumpang yang ada di belakangnya. Meskipun sekali-kali tanker terasa oleng, air pun terus masuk ke atas dek.
Waktu itu diantara penumpang yang ikut mengarungi samudera yang bergelora, diantaranya, Staf Ahli Bupati Haholongan, Plt Kepala Dinas Perhubungan Joko Edi Imhar, Plt Kepala Dinas Pendidikan Edi Sakura, Plt Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Gendrayana Rohaini dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk Ketua Politeknik Negeri Bengkalis, Milchan.
Saat mengendalikan kemudi tanker, mantan anggota DPRD Bengkalis ini, didampingi seorang pria berpakaian putih bernama Kapt. Suz Dayan, sehingga membuatnya mengetahui seluk beluk mengendalikan kapal berukuran besar itu.
Cerita tentang ketangguhan sosok Amril Mukminin menakhodai tanker besar di tengah samudera yang ganas itu, merupakan simulasi di depan monitor simulator kapal tanker di kampus Kemaritiman, Politeknik Negeri Bengkalis di Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis.
Usai melantik taruna-taruni angkatan III tahun 2017 di kampus tersebut, Amril Mukminin diberi kehormatan untuk merasakan langsung sensasi mengendalikan kapal besar alias tanker di tengah samudera.
Meskipun hanya di depan monitor simulator, namun siapa pun yang masuk dalam, pasti terasa berada sensasi di tengah samudara. Mulai dari suara mesin, deboran gelombang samudera dan goyangan kapal (oleng), sehingga membuat kepala sedikit berdenyut.
Menurut Kapt Suz Dayan, mesin simulator yang setiap saat digunakan taruna Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis ini, sengaja dikemas seakan aslinya. Tujuannya, ketika taruna turun ke lapangan, sudah terbiasa dan bisa mempraktekkannya.
Setelah merasakan sensasi sebagai nakhoda kapal tanker, Amril Mukminin memberikan apresiasi kepada Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis. Karena sebagai daerah yang wilayahnya berada di kawasan maritim, keberadaan kampus ini hendaknya bisa menjawab kebutuhan tenaga maritim di Indonesia. “Setidaknya, kedepan Kabupaten Bengkalis bisa menjadi salah satu pemasok sumber daya manusia bidang maritim bagi nusantara,” ungkapnya. #DISKOMINFOTIK