BENGKALIS, DISKOMINFOTIK – Resmi menduduki jabatan sebagai Kepala Desa Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Senin (28/8/2016), Lakuning Ratno, akan segera merangkul seluruh elemen di desanya dan menjalankan amanah secara maksimal.
Sebagaimana amanat Bupati Bengkalis Amril Mukminin pada pelantikan di Lapangan Tugu, Senin (28/8/2017), agar melupakan segala pernak-pernik saat Pilkades. Tentu kata suami dari Trisnawati, dirinya akan merangkul masyarakat Desa Teluk Papal. Karena dirinya, saat ini tidak lagi miliki satu kelompok yang memilihnya, tapi sudah menjadi milik seluruh masyarakat.
Dikatakan alumni SMAN 1 Bengkalis tahun 1990 ini, dalam melaksanakan pembangunan desa, butuh kekompakan dari segenap potensi yang ada, sehingga menjadi kekuatan yang bersinergi. “Saya akan menjalankan amanah ini sebaik-baiknya, demi memajukan desa Teluk Papal. Seluruh tenaga dan pikiran, sepenuhnya untuk kemajuan Teluk Papal. Ini menjadi azam (cita-cita) saya,” tandasnya.
Selain melakukan konsolidasi di jajaran aparatur desa maupun masyarakat, sebagai orang baru di pemerintahan, tentu ayah dari Krisna Papilaya (21) dan Resinta (17) ini akan mempelajari seluruh aturan dan ketentuan tentang pemerintahan desa maupun pengelolaan keuangan desa. Hal ini penting, agar dalam menjalankan amanah, dirinya tidak salah melangkah dan terjebak dalam persoalan hukum.
Apalagi, ungkap putra dari pasangan Khusni dan Tuginah, saat ini masyarakat langsung mengawasi jalannya pembangunan di desa. Begitu pengelolaan desa tidak transparan, maka masyarakat bisa langsung melaporkan ke layanan telepon 1500040 di Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi. Bahkan seiring kemajuan informasi dan komunikasi, masyarakat bisa langsung membuat laporan/status di media sosial.
“Insya-Allah, saya akan memegang amanah ini sebaik mungkin. Setiap anggaran desa dari kabupaten, provinsi maupun pusat, akan digunakan semaksimal mungkin demi kemaslahatan masyarakat dan desa. Kami tentu akan berhati-hati dan selalu akan berkoordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait,” ungkap Lakuning Ratno yang juga alumni SD Selatbaru tahun 1982.
Anak keenam dari sepuluh bersaudara ini, berkomitmen untuk rajin turun ke lapangan. Selain untuk mengetahui dan menginventarisir persoalan yang ada desa, Lakuning Ratno untuk memastikan semua pelayanan program dan kegiatan tepat sasaran. Langkah ini penting, guna mengingkatkan kepercayaan masyarakat pada kinerja seorang kepala desa.
Seperti pesan Bupati Amril Mukminin, semakin baik pelayanan yang diberikan, maka kepercayaan masyarakat juga akan meningkat. Jika kepercayaan masyarakat baik, seorang kepala desa akan lebih mudah menggerakkan swadaya dan semangat gotong royong warga, untuk mewujudkan konsep desa membangun dan membangun desa, desa kerja bersama dan desa bersama kerja.
“Saya akan berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kemudian terkait dengan tradisi dan budaya gotong royong. Sampai hari ini di desa Teluk Papal, masih memegang teguh kebiasaan gotong royong,” ujar Lakuning.
Dalam menjalankan desa kerja bersama dan desa bersama kerja, menurut alumni SMPN Selatbaru 1986 ini, harus melibatkan seluruh elemen, mulai dari Badan Pemusyawaratan Desa, aparatur pemerintahan desa dan masyarakat. Seluruh elemen ini, punyai tanggungjawab mulai dari perencanaan, pelaksanana pembangunan dan pengawasan.
“Sekecil apapun kontribusi dari elemen yang ada, sangat kami butuhkan. Karena kami butuh dukungan maupun pengawasan, agar hasilnya lebih maksimal,” ungkapnya.
Tak kalah penting kata Lakuning Ratno, dalam mengemban amanah sebagai “Pak Penghulu”, dirinya berupaya mengedepankan semangat dan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas dan kerja berkualitas. Kemudian akan berupaya melakukan inovatif dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
“Dalam bekerja, dengan dukungan seluruh aparatur pemerintahan desa, kami akan bekerja secara profesional, dengan dedikasi dan loyalitas yang sepenuhnya bagi kemakmuran masyarakat dan kemajuan desa, tanpa memandang aspek apapun. Kami akan melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan setulus hati, meskipun tetap harus mengedepankan sikap penuh kehati-hatian,” tegas Lakuning Ratno.