BENGKALIS – Komitmen Universitas Islam Riau (UIR) dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat terus dibuktikan secara nyata. Kali ini, tim dosen UIR melaksanakan program pemberdayaan ekonomi di Desa Deluk, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis dengan peningkatan produktivitas UMKM lokal, Keripik Singkong Pedas Manis "Mak Azam” Sabtu, 20 Desember 2025.
Tim pengabdian yang dipimpin oleh Septa Juliana sebagai Ketua Tim, beranggotakan Putri Okta Hadiyanti, hadir membawa solusi konkret atas kendala produksi yang selama ini dialami oleh para perajin keripik di desa tersebut.
Dalam kegiatan pengabdian ini, tim menyerahkan bantuan hibah peralatan berupa kompor gas serta alat Impulse Sealer (alat pres kemasan). Penyerahan bantuan ini didasari oleh hasil observasi tim yang melihat proses produksi Mak Azam masih sangat bergantung pada peralatan sederhana yang membatasi jumlah output harian.
"Kami melihat potensi rasa dari Keripik Mak Azam ini sangat luar biasa. Namun, kendala klasik UMKM adalah kecepatan produksi dan daya tahan kemasan. Dengan kompor gas baru, proses penggorengan diharapkan lebih stabil, dan dengan Impulse Sealer, kemasan menjadi lebih kedap udara sehingga produk lebih awet," jelas Septa Juliana.

Putri Okta Hadiyanti menambahkan bahwa aspek visual dan keamanan pangan dalam kemasan adalah kunci agar UMKM bisa naik kelas. Penggunaan alat pres (sealer) menggantikan cara manual tidak hanya mempercepat kerja, tetapi juga menjamin kebersihan produk hingga ke tangan konsumen.
"Produk yang dikemas dengan rapi (pres) memberikan kesan profesional dan meningkatkan kepercayaan pembeli. Kami ingin produk dari Desa Deluk ini mampu bersaing di rak-rak toko modern atau swalayan di pusat kota Bengkalis," ungkap Putri.
Bantuan ini diterima langsung oleh pengelola UMKM Keripik Mak Azam, Sahriani. Dengan nada haru, ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh para dosen dari Universitas Islam Riau.
"Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Septa dan Ibu Putri. Bantuan ini sangat kami butuhkan. Selama ini kami kesulitan dalam pengemasan agar benar-benar rapat. Dengan alat ini, pekerjaan kami jadi jauh lebih ringan dan cepat," kata Sahriani.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan tidak hanya berhenti pada penyerahan bantuan alat, tetapi juga menjadi awal dari perubahan pola pikir pelaku UMKM di Desa Deluk untuk lebih melek teknologi tepat guna demi kesejahteraan ekonomi keluarga yang lebih baik.## DISKOMINFOTIK
