BENGKALIS - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV meluncurkan sebuah perhelatan akbar bertajuk Zapin Maritim Raya (Zamara) di Kabupaten Bengkalis.
Mengangkat tema besar "Negeri Zikir di Ujung Laut," rangkaian kegiatan selama empat hari ini secara resmi dibuka dengan acara pembuka yang sarat makna, yaitu Gelar Pangan Raya dan santap malam bersama di Balai Kerapatan Wisma Daerah Sri Mahkota, Kamis malam (20/11/2025).

Kepala BPK Wilayah IV, Jumhari, turut hadir memimpin kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan dan menghidupkan kembali nilai-nilai kebudayaan maritim masyarakat Melayu.
Acara pembukaan Gelar Pangan Raya mendapat sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. Mewakili Bupati Kasmarni, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Johansyah Syafri, menyampaikan pandangan tegas mengenai esensi pelestarian budaya.
"Kami sangat meyakini bahwa pelestarian budaya tidak cukup hanya dengan dokumentasi atau seremonial semata," ujar Johansyah dengan penekanan.
Akan tetapi, sambungnya, budaya itu harus dihidupkan, dipertontonkan, dan dipraktikkan, sehingga generasi muda kita dapat memahami bahwa budaya bukan sesuatu yang jauh di masa lalu, melainkan sesuatu yang terus bergerak dan relevan dalam kehidupan.

Pandangan ini menjadi spirit utama di balik dukungan Pemkab Bengkalis terhadap perhelatan yang berfokus pada identitas kuliner dan nilai-nilai maritim ini.
Johansyah menjelaskan bahwa Gelar Pangan Raya didorong sebagai media strategis untuk membangkitkan kebanggaan masyarakat terhadap kuliner khas daerah sekaligus mengangkat nilai-nilai maritim.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong anak-anak kita, khususnya generasi muda, untuk mengenal jejak sejarah pangan, jejak sejarah di dapur, dan jejak sejarah cara hidup keseharian masyarakat Melayu Maritim," tambahnya.

Pemkab Bengkalis berharap Gelar Pangan Raya menjadi lebih dari sekadar pameran kuliner, melainkan sebuah "jendela pengetahuan" untuk menyelami kembali hubungan harmonis antara manusia pesisir dengan laut, tanah, dan tradisi dapur yang diwariskan.
"Di balik setiap bahan makanan, setiap cara memasak, setiap alat dapur tradisional, pasti tersimpan tabir pengetahuan yang sesungguhnya sangat berharga untuk masa depan," pungkas Johansyah sembari mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melihat bagaimana pangan membentuk peradaban pesisir dan bagaimana dapur menjadi ruang pendidikan pertama yang mencerminkan kearifan ekologis.

Malam pembukaan turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan Forkopimda dan pejabat Pemkab Bengkalis, termasuk Kepala Disparbudpora Edi Sakura dan Kadis PUPR Ardiansyah, menandakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap upaya pelestarian budaya yang digagas BPK Wilayah IV ini. Rangkaian Zamara akan berlangsung hingga 23 November 2025.
