BANTAN - Sebagai bentuk komitmen pelestarian ekosistem pesisir dan penguatan pengelolaan hutan berbasis masyarakat, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Teluk Pambang bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melaksanakan kegiatan penanaman 5.000 bibit mangrove yang dirangkaikan dengan patroli bersama di Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan Sabtu 26 Juli 2026, di Balai Pertemuan Desa Teluk Pambang.
Kegiatan ini, dilakukan dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli adalah momentum bersama untuk merayakan upaya pelestarian mangrove. Dan Desa Teluk Pambang merayakannya dengan cara yang unik, yang jarang dilakukan oleh pihak lain, yaitu patroli sebagai bentuk kesungguhan dari pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan.
Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah pihak penting, antara lain Kepala Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bengkalis Pulau, Camat Bantan yang diwakili oleh Sekretaris Camat (Sekcam), Kapolsek Bantan, perwakilan dari Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Wilayah 2 Provinsi Riau, serta para Penjabat (Pj) Kepala Desa yang berada di sepanjang aliran Sungai Kembung.
Dalam sambutannya, Ketua LPHD Teluk Pambang, Indra Sukmawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat peran masyarakat dalam perlindungan kawasan pesisir. Ia juga menekankan bahwa sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan mitra seperti YKAN sangat penting dalam upaya konservasi jangka panjang.
Dalam kesempatan yang sama, Sekcam Bantan, Rizki Subagia Effendi, yang mewakili Camat Bantan menyatakan dukungan penuh atas kegiatan ini dan menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi contoh sinergi lintas sektor dalam menjaga lingkungan hidup.
Perwakilan PSDKP Wilayah 2 Provinsi Riau juga memberikan statement bahwa mangrove bukan hanya pelindung alami dari abrasi dan intrusi air laut, tetapi juga menjadi rumah bagi banyak biota perairan yang mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat pesisir. Oleh karena itu, PSDKP sangat mengapresiasi kolaborasi seperti ini yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan lembaga konservasi dalam satu gerakan nyata untuk menjaga wilayah pesisir.
Selanjutnya dalam sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh Kepala KPH Bengkalis Pulau, Muhammad Fadli, menyampaikan apresiasi atas upaya kolektif ini dan berharap agar kegiatan serupa terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Ini bukan hanya aksi simbolis, tetapi langkah penting dalam menjaga warisan ekologis untuk masa depan anak cucu kita,”ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa melalui skema Perhutanan Sosial, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat dari hutan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam upaya konservasi dan rehabilitasi lingkungan.
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan patroli bersama menyusuri aliran Sungai Kembung dan kawasan hutan LPHD Teluk Pambang. Patroli ini bertujuan untuk memantau kondisi lingkungan, mendeteksi potensi kerusakan, serta memastikan kawasan pesisir tetap dalam kondisi terjaga. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi perjalanan menuju lokasi penanaman mangrove.
Lokasi penanaman berada di garis pantai Desa Teluk Pambang yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Area ini merupakan wilayah pesisir yang rawan abrasi dan sangat membutuhkan penguatan vegetasi alami seperti mangrove.
Sebanyak 5.000 bibit mangrove ditanam secara gotong royong oleh peserta kegiatan, termasuk perwakilan lembaga, aparat pemerintahan, serta masyarakat setempat. Penanaman ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta menjadi habitat penting bagi berbagai jenis biota laut dan burung migran.
Dengan berjalannya kegiatan ini, LPHD Teluk Pambang dan YKAN menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan akan lebih efektif apabila dilakukan secara kolaboratif dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan. Ayo tanam dan jaga mangrove untuk pesisir yang tangguh, alam yang lestari.#DISKOMINFOTIK.
.JPG)
.JPG)
