BENGKALIS – Ahad, 29 Juni 2025 menjadi saksi semaraknya syiar Islam di Negeri Junjungan. Terdapat tiga cabang bergengsi dalam ajang MTQ ke-43 Tingkat Provinsi Riau di Kabupaten Bengkalis yakni Khatt Naskah/Hiasan Mushaf, Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) dan Karya Tulis Ilmiah Hadiz (KTIH) dan Barzanji yang digelar bersamaan di lingkungan STAIN Bengkalis, sejak pukul 08.00 WIB.
Utusan terbaik dari 12 Kabupaten/Kota bersaing ketat dalam waktu yang sudah di tentukan dengan menunjukkan kepiawaian mereka dalam mengolah ilmu, rasa dan estetika Islami.
Mulai dari cabang Khaat Naskah/Hiasan Mushaf. Dengan tampilan memukau, di meja-meja Khatt, sebanyak 86 peserta dengan rincian yakni cabang Khattil Qur’an dengan golongan Hiasan Mushaf sebanyak 20 peserta, golongan kontemporer sebanyak 21 peserta, golongan Dekorasi sebanyak 23 peserta, dan golongan naskah sebanyak 22 peserta.
Para peserta terlihat lihai dalam menorehkan keindahan ayat-ayat suci melalui pena dan kuas yang telah mereka persiapkan.
Adapun kategori penilaian Khaat Naskah/Hiasan Mushaf didasarkan pada tiga indikator yakni Kaidah Khat (Kaidah Penulisan Huruf), Keindahan Khat (Keindahan Kaligrafi), sedangkan yang terakhir adalah Indikator Keindahan Hiasan . Karya-karya yang ditampilkan tak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna dan ketelitian tinggi, mencerminkan kesungguhan peserta dalam menyemarakkan ayat-ayat Allah lewat seni.
Sementara pada cabang KTIQ, suasana ilmiah terasa kental. Memasuki babak penyisihan, Sebanyak 44 peserta dengan 2 cabang, pertama KTIQ berjumlah 24 orang dan cabang KTIH 20 orang peserta dari 12 Kabupaten/Kota ini mempresentasikan gagasan-gagasan cerdas dan progresif dalam bingkai nilai-nilai Qur’ani.
Adapun Cabang KTIQ ini, terdiri dari 3 babak seperti babak penyisihan, semifinal, dan final.
Menurut Susanto, panitia cabang KTIQ, penilaian dilakukan berdasarkan karya tulis ilmiah yang ditulis langsung oleh peserta dengan tema yang telah ditentukan.
Untuk KTIQ, temanya mencakup ketahanan keluarga dan pemberdayaan ekonomi umat, sedangkan KTIH mengangkat ketahanan keluarga dan ketahanan pangan dalam perspektif Al-Qur’an.
Pada babak awal akan dipilih 6 peserta putra dan 6 peserta putri dengan nilai tertinggi untuk melaju ke semifinal. Di tahap selanjutnya, peserta kembali menulis artikel sebagai bahan seleksi menuju final, yang hanya menyisakan 3 peserta putra dan 3 putri terbaik.
Terakhir cabang Barzanji tak kalah memukau. Lomba yang diikuti oleh 110 peserta ini mempertandingkan dua grup yang tampil menggetarkan hati dengan lantunan shalawat penuh makna. Harmoni suara, kekompakan tim, dan penghayatan terhadap teks Barzanji menjadi kunci utama penilaian dewan juri.
Dengan hadirnya tiga cabang lomba ini, MTQ ke-43 di Bengkalis tidak hanya menjadi arena kompetisi, melainkan juga ajang ekspresi kreativitas, intelektualitas, dan spiritualitas generasi muda Qur’ani dari seluruh penjuru Riau. #DISKOMINFOTIK