Tinjau Posko Penyekatan Mudik, Wabup Apresiasi dan Motivasi Petugas

SIAK KECIL –  Bupati Kasmarni dan Wabup Bagus Santoso serentak meninjau posko penyekatan mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah dilokasi berbeda Senin, 10 Mei 2021.

Jika Bupati Kasmarni mengunjungi pos di Simpang Rangau Kecamatan Mandau, pos di Simpang Bangko dan pos di Pintu Tol Balai Raja.

Sementara Wabup Bagus Santoso meninjau dua pos penyekatan di Desa Sepahat Kecamatan Bandar Laksamana dan Desa Sungai Siput Kecamatan Siak Kecil serta posko cek point di Pelabuhan Roro Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu.

Dalam tinjuan posko tersebut, Wabup Bagus Santoso mengapresiasi dan memotivasi seluruh petugas.

Dikatakan Bagus Santoso, tugas para penjaga posko perbatasan maupun cek point merupakan sebuah tantangan sekaligus pengabdian mulia. Terlebih saat ini dalam kondisi menjalankan ibadan puasa, sehingga akan menjadi ibadah bagi para petugas.

“Selamat bertugas, saya mengapresiasi terhadap semua petugas disini. Terus bertugas sebaik mungkin, seikhlas mungkin mudah-mudahan dicatat menjadi amalan baik di bulan puasa ini,” ucap Wabup.

Kemudian orang nomor dua di Negeri Junjungan ini juga mengingatkan petugas untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan (prokes) selama menjalankan tugas.

“Tetap kedepankan protokol kesehatan selama bertugas dan jangan lupa terapkan 3 M. Larangan mudik ini terkait dengan usaha untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman penyebaran virus Covid-19, namun petugasnya pun harus selamat dari ancaman,” pesannya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Tajul Mudarris mengungkapkan perkembangan Covid-19 beberapa hari ini mengalami kenaikan.

“Terutama untuk Kecamatan Siak Kecil, Mandau dan Bathin Solapan cukup tinggi. Kejadian di Siak Kecil ini disebabkan karena pendatang dari luar, sehingga menularkan kepada keluarganya,” terangnya.

Lanjut Tajul, pelaksanaan PPKM masih berlanjut hingga saat ini, harapannya petugas dapat jeli dan memperketat pemantauan sehingga tidak ada yang membawa Covid-19 dari luar.

“Dapat kami sampaikan seluruh PPKM sebanyak 181 yang ada di Kabupaten Bengkalis. Nantinya ini berpengaruh terhadap pelaksaan sholat ied, dimana pelaksanaanya berdarsarkan zona di masing-masing daerah,” pungkas Tajul.

Setiap posko penyekatan mengerahkan tim gabungan, terdiri dari Polri 13 orang, TNI 5 orang, Satpol PP 10 orang, Nakes 5 orang, Dishub 5 orang dan BPBD 10 orang.

Dalam penjagaannya anggota dibagi 2 regu, yakni regu pagi dari pukul 07:00 WIB sampai 19:00 WIB dan regu malam 19:00 hingga 23:00 WIB.

Mereka yang tidak jelas maksud tujuannya serta tidak memiliki dokumen resmi untuk berkunjung langsung diarahkan putar balik. 

Laporan petugas dilapangan terdapat sejumlah kendaraan yang diarahkan untuk putar balik di dua pos penyekatan.

Penyekatan di daerah perbatasan ini terbilang maksimal karena arus mudik jelang lebaran yang biasanya melonjak, terlihat dari pantauan petugas di tengah pelaksaan penyekatan menjadi lengang.

Tak hanya itu, dengan adanya larangan mudik ekonomi pedagang di Negeri Junjungan terbukti meningkat. Hal tersebut terlihat jelas kala masyarakat yang biasanya berbelanja kebutuhan hari raya di luar daerah, kini membeli seluruh keperluannya kepada pedangang lokal.

Ikut dalam tinjauan di tiga posko tersebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksan BPBD) Tajul Mudarris, Sekretaris Dinas Perhubungan Zul Asri, Camat Bandar Laksamana Acil Esyno, Camat Bukit Batu Taufik Hidayat dan Camat Siak Kecil  Fadlul Wajdi. #DISKOMINFOTIK