BENGKALIS - Dinas Kesehatan Bengkalis menggelar kegiatan monitoring, Evaluasi, Validasi ini serta Penguatan fungsi Surveilans selama 2 hari dari tanggal 28 hingga 29 Juli 2020 di Hotel Marina Bengkalis.
Kegiatan diikuti oleh fasilitas pelayanan kesehatan yaitu UPT. Puskesmas, RSUD Bengkalis, RSUD Mandau, dan Klinik Lapas Kelas II Bengkalis.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular, Ns. Popy Yulia Santisa, selaku Ketua Panitia menyampaikan Validasi data yang dihasilkan oleh surveilans TBC untuk menghasilkan data yang akurat dan lengkap dan dapat dianalisis sebagai dasar kajian untuk merencanakan kebijakan program.
Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan pengendaian Penyakit, Alwizar, Monitoring, Evaluasi, Validasi ini serta Penguatan fungsi Surveilans ini sangat penting dilakukan, sehingga pencapaian target program untuk mendukung Eliminasi TBC Tahun 2025 dan Eradikasi TBC Tahun 2035 di Kabupaten Bengkalis ini.
“Secara prinsip, bahwa Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TBC ini ada 3 tahapan, yaitu: Penemuan Suspect, Penegakan Diagnosa, dan Penatalaksanaan Kasus Positif TBC. Harus bisa dipetakan di tahapan yang mana letak critical parth kita.” kata Alwizar.
Sementara itu, dalam paparan Wasor TBC Dewi Eka Handayani mengatakan, Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) TBC tahun 2017 sebanyak 711 kasus, 2018 sebanyak 649 kasus, 2019 sebanyak 820 kasus, dan tahun 2020 s.d tw 2 sebanyak 306 kasus.
"Sedangkan untuk angka kesembuhan (Sucsess Rate) tahun 2016 sebesar 88,8 %, tahun 2017 sebesar 93,1 %, tahun 2018 sebesar 86,3%. Angka Kesembuhan Pengobatan TBC (Succes Rate) ini adalah tertinggi di Provinsi Riau pada Tahun 2019," kata Dewi.
Kabupaten Bengkalis telah memiliki Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 21 Tahun 2018 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendaian TBC di Kabupaten Bengkalis yang mengatur tentang Pentalaksanaan Pasien TBC dengan Sistem Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) dan Internastional Standar for TB Care (ISTC).
Dalam acara tersebut, juga diserahkan penghargaan dan sertifikat kepada RSUD Mandau atas prestasi Pemakaian Tes Cepat Molekuler (TCM) Terbanyak dan Penemuan Kasus TBC Resiten Obat Terbanyak, UPT. Puskesmas Balai Makam Kecamatan Bathin Solapan atas prestasi Penemuan Kasus TBC Tertinggi, UPT. Puskesmas Selatbaru Kecamatan Bantan atas prestasi Tingkat Penyembuhan Pasien Positif TBC Tertinggi. ##DISKOMINFOTIK