BANTAN – Untuk menopang perekonomian rakyat, seluruh desa di Kabupaten Bengkalis membentuk badan usaha milik desa (Bumdes). Salah satunya, Bumdes Pramtama Bantan Sejahtera (PBS) Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, sebagai badan usaha penghasil pupul organik.
Direktur Bumdes Pramtama Bantan Sejahtera (PBS) Desa Bantan Tengah, Lagiono, Kamis 7 Mei 2020, menjelaskan salah satu usaha dari unit perdagangan dan produksi sebagai distributor pupuk organik.
“Untuk harga pupuk kami jual perkarung Rp 30.000,- dengan berat ± 20 Kg perkarungnya, di luar transportasi,” ungkap Lagiono.
Dijelaskan Lagiono, pupuk organik ini merupakan hasil buah tangan alias produksi dari Kelompok Tani Jaya Bhakti yang beranggotakan peternak sapi yang dipeliharan secara komunal atau kandang besar sebanyak 30 ekor.
Salah satu tujuan dari keberadaan Bumdesa adalah menampung produksi pupuk dari kelompok tani untuk dipasarkan dengan pembagian keuntungan sebagaimana perjanjian yang tertuang dalam MOU antara Bumdesa Pratama Bantan sejahtera Desa Bantan Tengah dengan Kelompok Tani Jaya Bhakti Desa Bantan Tengah.
Bumdesa memfasilitasi berupa packing, timbangan analog, mesin jahit goni serta uji laboratorium di laboratorium Pertanian Universitas Riau Pekanbaru. Adapun fasilitas yang ada di kelompok tani tersedianya gudang pembuatan pupuk, mesin penggiling pupuk serta kotoran sapi dari ternak sapi kelompok.
Proses pembutan pupuk organik ini memakan waktu sekitar satu bulan, melalui proses permentasi, sehingga hasilnya berkualitas. Setiap proses permentasi jumlah pupuk yang dihasilkan mencapai 2 hingga 3 ton.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan, agar pupuk organik bisa digunakan untuk kepentingan perkebunan dan pertanian, serta tanamanan lainnya, meliputi bahan bakunya kotoran sapi, dolomit, em4 atau stardeck gula merah dan arang sekam padi tanpa dicampur dengan kompos lainnya.
Bumdes Pramtama Bantan Sejahtera (PBS) Desa Bantan Tengah banyak melayani permintaan pupuk organik dari petani area Pulau Bengkalis. Memang diakuinya, sejauh ini sudah banyak permintaan dari luar Pulau Bengkalis, seperti Siak, Rupat dan Dumai. Namun pihaknya belum bisa melayani karena mahalnya transportasi.
“Sejak kami promosikan di BJBO di Marketplace, permintaan dari petani dari luar pulau Bengkalis sangat banyak sekali. Tapi kami belum bisa melayani,” ujarnya. #DISKOMINFOTIK