BENGKALIS – Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi melalui Inspektur Pengawas Daerah (Irwasda), Kombes Pol Muhammad Zainul Muttaqien melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bengkalis.
Kedatangan Irwasda disambut dengan jamuan ramah tamah Pemerintah Kabupaten Bengkalis oleh Pelaksana Tugas Bupati Bengkalis H Muhammad, diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Haholongan, di ruang pertemuan Dang Merdu lantai IV kantor Bupati, Jalan Ahmad Yani, Bengkalis, Rabu malam, 19 Februari 2020.
Pada kagiatan itu, Irwasda Polda Riau menyampaikan beberapa pesan serta mengharapkan dukungan pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat serta seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis terhadap bahaya narkoba.
“Kabupaten Bengkalis berada dekat pada posisi alur pelayaran internasional yakni Selat Malaka. Tentu jalur ini juga sangat rawan menjadi lintasan kriminalitas yang masuk ke wilayah Indonesia, seperti penyeludupan barang maupun narkoba,” ucap Kombes Pol Muhammad Zainul Muttaqien.
Tahun lalu, lanjutnya, berdasarkan data Badan Narkotika Pusat menyebutkan bahwa angka pengguna narkoba yang berakibat meninggal dunia berjumlah 11.071 jiwa per tahun. Artinya jika dibagi dengan 365 hari maka jumlah kematian akibat ini mencapai 30 orang tiap hari.
“Apakah kita harus diam saja dengan hal ini. Tentu tidak. Kita harus lawan dan kita tidak memandang bulu, apakah dia aparat sekalipun tetap kita ambil tindakan tegas. Karena hal ini akan merusak generasi anak bangsa kita,” katanya.
Disamping narkoba, pergeseran zaman yang dihadapi dengan tantangan kecanggihan teknologi juga perlu diwaspadai, seperti smartphon. Jika dimanfaatkan dengan baik maka hal itu menjadi sebuah alat kemudahan. Namun jika tidak maka kehancuran karakter bakal terjadi.
Terhadap kemajuan zaman tentang kemudahan transportasi, seperti kendaraan roda dua dan empat, Irwasda juga memaparkan bahwa angka kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan meninggal dunia berdasarkan data tahun lalu berjumlah 103.672 jiwa. Bila dibagi 365 hari maka ada 284 orang tiap hari karena lakalantas.
“Maka madrasah (sekolah) di lingkungan keluarga sangat penting sekali dalam menangkal pengaruh narkoba, penyalah gunaan teknologi dan kelalaian dalam berkendara,” sebutnya.
Menurut Kombes Pol Muhammad Zainul Muttaqien, pencegahan lebih diutamakan dari pada penindakan. Namun perlu dukungan semua pihak terlebih orang tua dalam mendidik anak, karena keluargalah yang memiliki peran sangat penting dalam upaya pencegahan.
Disamping itu, Irwasda juga berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Tahun ini berdasarkan perakiraan BMKG Provinsi Riau akan melewati musim kemarau yang cukup panjang. Maka jangan sampai kita kembali merasakan asap akibat Karhutla dan mari juga kita sama-sama berperan aktif dalam pencegahan maupun penanganan,” harapnya.
Berdasarkan informasi, awal tahun ini saja sudah tercatat sebanyak 40 titik api yang terjadi di Kabupaten Bengkalis. Diharapkan kedepan tidak ada lagi titik api di Bengkalis atas kerja sama semua pihak.
“Kita lebih menginginkan pencegahan ketimbang penindakan terhadap oknum pembakar lahan. Namun jika proses pencegahan gagal, suka tidak suka kita tetap proses secara hukum,” katanya.
Terakhir, beliau mengingatkan untuk senantiasa menjaga keterdiban masyarakat, terlebih Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu daerah yang akan melangsungkan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah.
“Jangan sampai kita berpecah belah karena berbeda pilihan. Boleh pilihan berbeda tetapi kita tetap harus bersama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pintanya.
Turut serta pada kegiatan ramah tamah tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis, H Khairul Umam, Kapolres Bengkalis, AKBP Sigit Adiwuryanto, perwakilan Kepala Pengadilan Agama, Dandim 0303/Bengkalis, Ketua KPU, Fadhillah Al Mausuly, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Toga, Tomas dan Toda di Kabupaten Bengkalis.
Diksempatan itu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, memalui Haholongan turut memberikan cindra mata berupa miniatur ikan terubuk yang menjadi icon Negeri Junjungan kepada Irwasda, sebagai kenang-kenangan kembali ke markas Polda Riau.#DISKOMINFOTIK