BENGKALIS - Plt Bupati H Muhammad mengungkapkan cukup prihatin dengan masih minimnya pemanfaatan potensi Selat Malaka yang bisa menjadi salah satu pendapatan daerah.
Muhammad menyampaikan itu, saat membuka kegiatan Diskusi Literasi Keuangan, dengan tema "Fininancial Technology (Fintech) dan Revolusi Industri, Peluang dan Tantangan Bagi Pelaku Ekonomi". Di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut. Selasa, 18 Februari 2020.
Kegiatan diikuti 200 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan pendamping desa. Narasumber dari Otoritas Jasa Perwakilan Riau dan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Riau.
“Wilayah kita berada di perbatasan Selat Malaka, berbicara Bengkalis, seberapa jauh pemanfaatan Selat Malaka itu, ini yang kita coba cari terobosan baru, sebab hari ini kita hanya dapat limbah kapal, abrasi itu limbah kapal,” ungkap Muhammad.
“Kita harus ambil sektor ekonomi dari pergerakan kapal itu. Jangan cuma dapat limbah kapal, kedepan kita harus memanfaatkan pergerakan kapal tersebut, Saya tantang OJK dan BEI untuk memanfaakan potensi itu,” tegasnya.
Di era revolusi industri 4.0 ini, Muhammad menekankan agar anak-anak milenial difahamkan dengan ekomoni digital seperti, bidang teknologi keuangan (Financial Technology).
Dampak yang ditimbulkan Financial Technology terhadap perekonomian sangatlah beragam. Dimana para pelaku usaha dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman yang kian hari kian modern.
“Hal itu penting, agar muncul inovasi dari generasi muda yang melek Fintech dan mampu bersaing. Mereka juga akan menjadi penyumbang gagasan kepada pemerintah daerah, khususnya untuk menarik investor meletakkan investasinya di Negeri Junjungan,” jelasnya.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Riau, Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Riau Emon Sulaeman, Plh. Sekretaris Daerah H Heri Indra Putra, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Haholongan, serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Bengkalis.#DISKOMINFOTIK
