BENGKALIS - Saat ini banyak keluhan dari petani sawit khususnya dari Kabupaten Bengkalis karena kurangnya produksi dan nilai jual menurun sehingga biaya produksi dan hasilnya mulai tidak seimbang.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan (Balitbang) melalui Sekretaris, Dahen Tawakkal, pada acara Diseminasi Potensi Pengembangan Nira sebagai tanaman alternatif sumber ekonomi masyarakat, Kamis, 12 September 2019 di ruang pertemuan lantai 2 Kantor Balitbang Jalan Pertanian Bengkalis.
Dahen mengatakan dengan adanya penurunan harga sawit ini tentu dapat memberikan alternatif kepada petani dan penyuluh pertanian bahwa potensi pengembangan nira atau aren berpotensi cukup tinggi karena kondisi tanah di Kabupaten Bengkalis.
Aren atau enau memiliki bahasa ilmiah Arenga pinnata merupakan tumbuhan konservasi yang paling baik, karena sifat pohon aren mampu menyimpan air di akarnya dalam jumlah yang banyak sekitar 200 liter sehingga tanah disekitar aren menjadi sejuk dan tidak rawan kebakaran.
"Aren ini hampir sama dengan pohon kelapa dimulai dari daun, batang dan akarnya sangat bermanfaat bagi kita dan memiliki nilai jual, apalagi pohon aren sudah mulai trend hari ini," kata Dahen.
Lanjut Dahen, saat ini kopi aren sudah mulai beredar di Kabupaten Bengkalis dan ini merupakan langkah awal masyarakat untuk bersama-sama membudidayakan pohon aren, karena pohon aren ini mampu hidup berdampingan dengan tumbuhan apa pun, tanpa mengganggu tanaman lainnya.
"Aren memiliki solusi untuk mengatasi energi bahan bakar di Dunia yang semakin menipis, karena nira aren bisa di olah menjadi bioethanol dan menggantikan bahan bakar yang berasal dari perut bumi," tutur Dahen.
Air Nira dari pohon aren ini mampu di olah dengan industri skala rumahan sehingga harga tidak tergantung pabrik. Mengolah pohon aren ini juga akan membuka peluang lapangan kerja yang besar bagi masyarakat tempatan.
Hadir dalam acara, Camat Bengkalis Ade Suwirman, Wakil Ketua Asosiasi Aren Indonesia Kabupaten Bengkalis Amir syah rudin, Narasumber dari Seksi Produksi Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Athaillah, Organisasi Perangkat Daerah terkait serta penyuluh pertanian dan perkebunan di Desa. ##DISKOMINFOTIK