DURI - Sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan kasus perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkalis melatih 25 anggota Satuan Tugas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPA) Kecamatan Bathin Solapan, Kamis 11 Juli 2019.
Kegiatan tersebut sebagai langkah preventif dalam mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak diwilayah pemekaran Mandau tersebut.
" Pelatihan satgas PPA Bathin Solapan sebagai pembekalan dalam menangani kasus perempuan dan anak, " kata Kepala Dinas PPDPA melalui Kepala Bidang Pemenuhan dan Perlindungan Anak, Warsiah.
Satgas PPA, kata Kabid, merupakan perpanjangan tangan dari Dinas. Fokusnya saat ini yaitu pencegahan terjadinya kasus hukum yang menjerat anak. " KDRT, Kekerasan Anak, pelecehan dan sebagainya masuk ranah tugas Satgas PPA, " ungkapnya.
Kegiatan yang dipusatkan di aula Puskesmas Sebangar tersebut menghadirkan Narasumber dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik Indonesia. Dalam hal ini, Kementrian mengutus Kepala Bagian Pengaduan Masyarakat, Sudarmaji.
Dalam pemaparannya, dia menjelaskan tugas pokok, peranan dan fungsi Satgas PPA ditengah masyarakat.
Sesekali, Sudarmaji juga berbagi pengalamannya dalam penanganan kasus anak di ranah Kementrian. Bahkan dalam sehari, 15 laporan masuk dan mesti ditangani hari itu juga.
" Masalah yang krusial sering terjadi yaitu pernikahan dini, itu banyak terjadi diwilayah Sulawesi," katanya.
Sementara, Ketua Satgas PPA Bathin Solapan, Ahmad Arifin optimis nantinya satgas PPA dibawah koordinasinya akan bekerja semaksimal mungkin. " Tetap mohon tunjuk ajar dan bimbingannya. Kita baru dan perlu banyak belajar untuk memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat, " ungkap Arifin yang juga anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Bathin Solapan, Kepala Desa Boncah Mahang, Perwakilan Polsek Mandau Aipda Johanda dan tokoh masyarakat.##DISKOMINFOTIK
