FALSAFAH HIDUP DARI 'KOPI DAN GULA'
BENGKALIS, Rabu kemarin, 19 September 2018.
Tamu adalah raja, begitu sebuah kalimat bijak berpesan.
Karena ada tamu, sampai sekitar 10 menit menjelang magrib, kami masih berada di ruang kerja di "Mabes 51", jalan Kartini No 012, Kelurahan Bengkalis Kota, Kecamatan Bengkalis.
Kami berdiskusi kecil dengan 2 orang jurnalis dan seorang pengurus LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
Mohon maaf, nama ketiga orang tersebut tak bisa dipublikasikan di sini. Karena sebelumnya tidak sempat minta izin dan untuk menjaga kode etik jurnalistik, maka nama ketiganya harus 'off the record'
Di luar diskusi kami berempat yang mengupas berbagai topik, kami mendapat ilmu yang sangat berharga dari salah seorang wartawan tersebut. Yaitu, tentang falsafah hidup dari 'kopi dan gula'.
Katanya, jika kopi terlalu pahit, siapa yang disalahkan? Jawabnya adalah gula. Karena gula terlalu sedikitlah, yang menyebabkan kopi terasa pahit.
Begitu puja seandainya kopi terlalu manis, gula tetap juga yang disalahkan. Pasalnya karena gula terlalu banyak, sehingga rasa kopi terlalu manis.
Bila kopi dan gula berimbang atau takarannya pas, siapa yang dapat pujian? Jawabya kopi, bukan gula. Semua orang bakal berkata, kopinya sedap, kopinya mantap. Bukan gulanya sedap atau gulanya yang mantap.
Kemana sumbangsih gula yang membuat rasa kopi tersebut terasa sedap, terasa mantap? Hilang sama sekali. Tak akan pernah disebut sedikitpun.
Kapan gula akan disebut? Saat berhubungan dengan penyakit. Yakni penyakit gula (diabetes melitus).
Kemudian sang wartawan tersebut berpesan, "Bang! Bekerjalah dengan ikhlas seperti gula dalam secangkir kopi yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna."
Ditambahkannya, "Begitulah hidup, Bang! Kadang kebaikan yang kita tanam tak pernah disebut orang. Namun, bila kita membuat kesalahan, akan dibesar-besarkan."
Terlepas dari nasehatnya itu, siapapun kita, yuk bekerja ikhlas seperti gula. Larut seperti gula. Tetap semangat memberi dan menyebar kebaikan. Karena kebaikan memang bukan untuk disebut, tapi untuk dirasakan. *****