YKAN Lakukan Monev Kegiatan Restorasi dan Perlindungan Mangrove di LPHD Teluk Pambang
BANTAN - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan kegiatan restorasi dan perlindungan mangrove di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan.

Kegiatan ini dilakukan pada Rabu 25 Juni 2025, di aula Kantor Desa Teluk Pambang.
Kegiatan monev resmi dibuka Pj. Kepala Desa Teluk Pambang Sariyono didampingi
Partnership Coordinator YKAN Riau Fadil Nandila, Kepala UPT KPH Bengkalis Pulau diwakili Gerry Putra, Korlap M4CR Riau Ismail dan Babinsa H Widodo.

Selain itu dihadiri juga, Sekdes Kembung Luar Paizan, Sekdes Pambang Pesisir Desi Rizal, Ketua BPD Desa Teluk Bambang Rupiah, Ketua LPHD Desa Teluk Bambang Indra serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan Pj. Kepala Desa Sariyono mengatakan, Pemerintah Desa Teluk Pambang mengucapkan terima kasih kepada pihak YKAN, yang telah berkomitmen memberikan semangat, dukungan dan bimbingan kepada masyarakat terutama LPHD Desa Teluk Pambang yang telah melakukan pemeliharaan, restorasi dan perlindungan mangrove.
"Terus terang sejak keberadaan Tim YKAN di desa ini, sangat membantu masyarakat kami untuk menjaga hutan mangrove bersama pemerintah desa dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD),"ujarnya.

Selanjutnya Ketua LPHD Desa Teluk Pambang Indra menyampaikan bahwa saat ini kegiatan restorasi mangrove LPHD Desa Teluk Bambang tahun 2025, fokus pada dua kegiatan yaitu pemeliharaan hasil restorasi tahun 2023 dan tahun 2024 serta melakukan kegiatan perlindungan dan pengawasan ekosistem mangrove.

Sementara itu Ketua Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Desa Teluk Pambang Hamdan menyampaikan aduan sekaligus keluhan tentang kondisi wilayah hutan mangrove di Teluk Pambang bukan sekedar program pemerintah yang sudah diterbitkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, namun menyangkut komitmen kami dan kesadaran mendukung kelestarian hutan mangrove sebagai ekosistem yang menjadi perhatian negara bahkan dunia.
"Barang kali kami berseberangan cara pandang dengan pihak panglong atau ilegal yang hanya mencari keuntungan semata tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan mangrove yang kami lestari dan kami jaga,"ujar Hamdan.
Hutan mangrove Desa Teluk Pambang adalah harga diri masyarakat dan desa kami yang penuh arti dan sejarah bahkan benteng terdepan langsung dengan Selat Malaka,"ungkapnya.

Selanjutnya Babinsa H Widodo mengatakan bahwa TNI siap mendukung serta berkolaborasi dengan pihak MMP dan Pokmaswas Desa Teluk Pambang.
"Kita siap mengawal kegiatan perlindungan mangrove yang dilakukan MMP dan Pokmaswas Desa Teluk Bambang, terhadap para panglong atau tindakan ilegal,"tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala UPT KPH Bengkalis Pulau diwakili Gerry Putra mengatakan, saat ini pihaknya sudah menerbitkan surat teguran atau larangan bagi pelaku panglong.
"Saat ini suratnya sudah kita tindaklanjuti dan kita proses ketahapan selanjutnya. Untuk itu kami minta MMP dan Pokmaswas Desa Teluk Bambang untuk bersabar. Kami dari UPT KPH Bengkalis Pulau senantiasa mendukung program restorasi dan perlindungan mangrove ini, sesuai dengan kewenangan kami,"kata Gerry.

Sementara itu, Koordinator Lapangan M4CR Riau Ismail turut memberikan semangat serta dukungan kepada LPHD Desa Teluk Bambang, supaya tetap komitmen melakukan program yang sudah diberikan dari YKAN.
"Mari ambil kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, demi menjaga kelestarian lingkungan hidup yakni kegiatan restorasi dan perlindungan mangrove di Desa Teluk Pambang. Karena masih banyak desa yang menunggu sentuhan program dari YKAN,"ucap Ismail.

Usai penyampaian presentasi tentang progres kegiatan restorasi dan perlindungan mangrove dari LPHD, kegiatan monev ini, dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lokasi pembuatan rumpun berjarak sekaligus mengecek hasil penanaman mangrove yang telah dilakukan LPHD Desa Teluk Pambang, di Pantai Tanjung Senekip.

Menuju ke lokasi tersebut, tim monitoring dan evaluasi harus menyusuri sungai Kembung dan laut Pulau Bengkalis dengan menggunakan speedboat.
"Kami sangat mengapreasi progress restorasi dan perlindungan mangrove yang dilakukan oleh LPHD Teluk Pambang", ujar Topik Hidayat selaku Peneliti Mangrove YKAN.
.jpg)
"Selain itu, kami bangga dengan adanya peningkatan kapasitas dari LPHD dari 3 tahun yang lalu kami mulai lakukan pendampingan. Saat ini mereka sudah bisa mengelola administrasi, keuangan, pelaporan, presentasi dan lainnya dengan cukup baik. Pada prinsipnya pendekatan kami ini berbasis masyarakat, jadi semua perencaan dan keputusan dilakukan bersama-sama dengan masyarakat. Harapannya apa yang kita lakukan ini dapat berguna bagi lingkungan dan masyarakat Teluk Pambang khususnya " tambah Topik.#DISKOMINFOTIK.





