SERBA PERTAMA DI ANGKA DUA

PERNAHKAH Anda tahu atau bahkan  singgah dan sekaligus belanja di toko yang jual barang rumah tangga serba Rp5.000, Rp8.000 atau Rp10.000 dan sebagainya yang ada dimanapun?
 
Apapun jawabannya tak ada kait kelindannya dengan judul di atas. Namun dan yang pasti hari ini, Rabu, 12 September 2018 adalah hari yang serba pertama bagi kami.
 
Hari ini adalah hari pertama kami masuk kerja di tahun kedua sejak kami bertugas di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bengkalis. Kami mulai bertugas di "Mabes 51", begitu kami dan sebagian sejawat sering menyebut Diskominfotik Kabupaten Bengkalis, sejak 11 September 2017.
 
Mengapa kerab kami sebut "Mabes 51"? Jawabnya, karena Peraturan Bupati Bengkalis yang berkenaan dengan Diskominfotik Kabupaten Bengkalis bernomor 51. Sedangkan tahunnya tahun 2016.
 
Hari ini juga merupakan hari pertama kami bekerja di hari kedua tahun 1440 H dan hari pertama kami menggunakan Pakaian Dinas Harian hitam putih.
 
Hari ini adalah hari pertama di hari kedua tahun 1440 H kami apel pagi tanpa Kabid Sumber Daya Komunikasi dan Informasi, Mas Adi Sutrisno dan sejawatnya Zuriat Abdillah karena mereka berdua masih melakukan perjalanan dinas ke Duri, Kecamatan Mandau.
 
Hari kedua tahun 1440 H ini adalah hari pertama bagi kami ke kantor "minjam kendaraan dinas" mantan pacar, karena "Si Hitam Manis BM 1789 D" menemani Mas Adi Sutrisno dan Zuriat perjalanan dinas ke Duri, Kecamatan Mandau.
 
Hari kedua tahun 1440 H ini adalah hari pertama bagi kami bersama teman sejawat melaksanakan apel pagi bersama Asip Alias Gholap dengan "gelar hajinya" setelah kembali pulang ke Negeri Junjungan pada Kamis siang, 6 September 2018 lalu. Tentu, selain mengucapkan selamat kembali ke Bengkalis, juga mendoakannya menjadi haji yang mabrur. Aamiin!
 
Hari kedua tahun 1440 H ini adalah hari pertama bagi berbicara dengan tiga orang Camat, yakni Camat Bengkalis Ade Suwirman, Camat Bantan Reza Noverindra dan Camat Talang Muandau serta dengan first lady Kabupaten Bengkalis Kasmarni Amril by telepon seluler.
 
Hari ini, di hari kedua di tahun 1440 H juga merupakan hari pertama kami melakukan perjalanan dinas keluar Kabupaten Bengkalis bersama Haliyun Na'im dan Ayu Herlina alias Bapisah tapi bukannyo bacarai" dengan mantan pacar dan kedua buah hati, Muthi'ah Khairun Nisa dan Muhammad Rafif Albar.
 
Hari ini merupakan hari kedua di tahun 1440 H dimana kami mengambil apel pagi dan tidak mengambil apel pulang kantor karena banyak surat menyurat yang harus "dibagikan" ke "sejawat yang lebih berhak".
 
Hari ini, di hari kedua di tahun 1440 H juga hari pertama "Si Hitam Manis BM 1789 D" melintas Selat Bengkalis dari pelabuhan Ro-Ro Air Putih menuju Dermaga Sungai Selari dan sebelum itu sebaliknya.
 
Hari ini, di hari kedua di tahun 1440 H juga merupakan hari pertama "Si Hitam Manis BM 1789 D" kembali "berulah" dengan mengganti suara knalpotnya menjadi racing secara mendadak saat dalam perjalanan dari Simpang 4 Buatan menuju pertigaan jalan Meredan.
 
Selain yang sedikit dipaparkan di atas, sebenarnya masih banyak "hari-hari pertama" kami di hari kedua tahun 1440 H yang tidak bisa dituliskan semuanya di sini.
 
Pokoknya dan sebagaimana juga tajuk di atas, bagi kami, hari ini adalah hari yang serba pertama di angka dua.
 
Terlepas dari masih banyak yang serba pertama di angka dua tentang hari ini bagi kami, namun satu hal yang mungkin tidak bisa kami lupakan sampai kapan pun.
 
Yakni, pesan dan harapan kami ketika kami berbincang-bincang dengan Pak H Basri Malik (Kabid Pengelolaan Berbasis Elektronik), H Taufik (Kabid Statistik dan Persandian) dan Mohd Elkhusairi (Kepala Bidang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik).
 
Perbincangan itu kami lakukan sesaat setelah apel masuk kantor yang kami pimpin kami tutup dengan doa; "Ya Allah, jadikanlah apa yang kami kerjakan hari ini lebih baik dari kemarin. Bermanfaat bagi kami, keluarga, daerah, bangsa dan agama, serta dicatat dan bernilai ibadah di sisi-Mu", serta ucapan terima kasih atas kesetiaan teman-teman sejawat untuk menunanaikan kewajiban mengikuti apel masuk kerja.
 
Adapun pesan kami pada mereka bertiga, kira-kira begini bunyi lengkapnya; "Jika melihat pimpinan mau masuk jurang, jangan dibiarkan. Segera tarik tangannya, meskipun karena kita tarik tersebut tangannya menjadi keseleo dan kita kena marah dibuatnya. Lebih baik tangannya terkilir dan kita kena olehnya atau bahkan dicibir orang lain, tapi pimpinan kita selamat. Sebab jika dia masuk jurang adanya pembiaran, bukan hanya tangannya saja yang bisa terkilir, tapi nyawapun bila "keseleo" untuk selamanya. Sebagai staf, kita tidak boleh membiarkan pimpinan begitu. Bukan hanya kepada kami, tapi juga kepada pimpinan yang lain. Siapapun dan dimanapun. Berdosa besar bila kita membiarkannya."
 
Tanpa sedikit pun bermaksud untuk "meninggikan diri", kami tetap berani memposisikan diri sebagai pimpinan kepada ketiganya, karena meskipun sesama Pejabat Administrator, tetap ada yang membuat kami tetap "ditinggikan seranting" dari mereka bertiga.
 
Saat sudah kembali berada ruang kerja kami, pesan senada kembali kami sampaikan pada Mohd Elkhusairi, Ikramuddin (Kasubbag Penyusunan Program), Wirda Santi (Staf Subbag Keuangan dan Perlengkapan) dan Eliaroza (staf Subbag Umum dan Kepegawaian) yang datang untuk menyelesaikan administrasi yang mesti kami disposisi, paraf atau tandatangani.
 
Bagi umat Islam nomor 12 sebagaimana juga nomor alamat Diskominfotik yaitu 012, juga memiliki nilai sejarah penting karena Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal. *****

Tim Redaksi

Opini Lainnya

Tulis Komentar