Benar Seperti Dikatakan Bupati Bengkalis:

HIJRAH ITU MEMANG BUKAN HANYA BERMAKNA BERPINDAH TEMPAT

KEMARIN, Selasa, 11 September 2018.
11 September bukan hanya sekedar atau sekadar tanggal penunjuk waktu di sebuah bulan. Bukan sekedar pertanda hari ke-254 dalam kalender Gregorian atau hari ke-255 di tahun kabisat. Tapi banyak peristiwa yang terjadi yang dicatat oleh 11 September.
Dalam skala internasional, 11 September mencatat sebuah peristiwa kelam. Yaitu, serangan New York dan Washington, DC, Amerika Serikat menghancurkan gedung World Trade Center, sebagian Pentagon dan menghancurkan sebuah pesawat penumpang di Shanksville, Pennsylvania yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa.
Sementara untuk skala nasional setidaknya ada 2 perisitiwa penting. Pertama, 11 September merupakan tanggal dan bulan yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Radio Republik Indonesia (RRI). Berdasarkan sejarah, RRI didirikan 11 September 1945.
Maknanya, tahun di tahun 2018 ini, radio yang terkenal dengan slogan, "Sekali di Udara Tetap di Udara" tersebut berulang tahun yang ke-73.
Untuk itu kami ucapkan, "Dirgahayu ke-73 RRI, Sekali di Udara Bengkalis, Tetap di Udara Negeri Junjungan."
Kedua, pada 11 September 2012, Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII dibuka secara resmi Presiden Bambang Susilo Yudhoyono.
Bagi penggemar olahraga tanah air, tentu masih ingat jika PON XVIII dilaksanakan di Provinsi Riau dan pembukaan iven yang diikuti 11.276 atlet dengan 43 cabang olahraga tersebut ditaja di Stadion Utama Pekanbaru.
Untuk penggemar Jhon Lennon dan kawan-kawan, tentu juga tidak lupa bahwa 11 September di tahun 1962, The Beatles, kelompok pemusik Inggris beraliran rock, dibentuk di Liverpool pada tahun 1960, merekam 'single' mereka yang pertama, 'Love Me Do' (Cintailah Aku) di Abbey Road Studios EMI, London.
Sedang bagi mereka penggemar lagu 'Lupa-Lupa/Tapi Ingat', tentu tak lupa bahwa bersamaan insiden 911 yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa tersebut di atas, di Bandung, Jawa Barat, lahir sebuah band beraliran Metal Hidrolik dengan motto 'The Second Most Gothic Band In The World!'. Yakni, The KUBS yang sebelumnya bernama Kuburan Band.
11 September 2018 bagi umat Islam merupakan hari pertama tahun 1440 Hijriah. Atau, awal Muharram 1440 H (1 Muharram 1440).
Sedangkan bagi diri prbadi pribagi, 11 September 2018 merupakan rentang waktu yang menunjukkan bahwa telah setahun kami "secara fisik" bertugas di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bengkalis. Yaitu, sejak 11 September 2017.
Sempena perayaan tahun baru Islam 1440 H, bertempat di masjid Agung Istiqomah Bengkalis, ditaja tabligh akbar yang menghadirkan penceramah dari Pekanbaru, Ustadz H Zul Hendri Rais.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bengkalis, H Heri Indra Putra, ketika membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis, diantaranya mengatakan, "Hijrah tidak selamanya bermakna berpindah dari satu tempat ke tempat yang baru. Makna hijrah yang lain dan patut dilakukan adalah bertekad merubah diri demi meraih rahmat dan keridhaan Allah SWT."
HIJRAH.
Hijrah berasal dari bahasa Arab yang berarti 'meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat'.
Dalam konteks sejarah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW., bersama para sahabat beliau dari Makkah ke Madinah. Tujuannya tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah SWT., berupa akidah dan syariat Islam.
Mengutip republika.co.id, Kamis, 26 April 2018, yang dipublikasikan dalam rubrik Khazanah pada pukul 05.15 WIB, Ustazah Yennie Kurniawati dalam Pengajian April yang diadakan Hijabers Community bekerja sama dengan Dompet Dhuafa menjelaskan, kisah hijrah yang dicatat dalam sejarah Islam adalah perjalanan Isra Mi'raj.
Perintah berhijrah juga tertulis dalam perintah Allah SWT, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS al-Baqarah: 218).
Menurut Ustazah Yennie, terdapat beberapa hikmah dari Isra Mi'raj yang merupakan perjalanan ke Baitul Maqdis, yang menjadi tempat turunnya wahyu para nabi.
Rasulullah diperjalankan dalam bentuk roh dan jasadnya dalam keadaan sadar dan bertemu dengan para nabi terdahulu.
Dalam perjalanan tersebut, Nabi juga mendapatkan mandat dari Allah SWT., untuk menyampaikan kewajiban shalat lima waktu kepada umat Islam.
Berhijrah, kata Ustazah Yenni, memang tidak selamanya bermakna berpindah dari satu tempat ke tempat yang baru. Namun, hijrah memiliki banyak makna.
Berhijrah bisa bermakna bertekad untuk mengubah diri demi meraih rahmat dan keridhaan Allah SWT. Selain itu, hijrah juga diartikan sebagai salah satu prinsip hidup. Seseorang dapat dikatakan hijrah jika telah memenuhi dua syarat, yaitu ada sesuatu yang ditinggalkan dan ada sesuatu yang ditujunya (tujuan).
"Kedua-duanya harus dipenuhi oleh seorang yang berhijrah. Misalnya dengan meninggalkan segala hal yang buruk, seperti pikiran negatif dan maksiat, dan menuju keadaan yang lebih baik, positif, untuk menegakkan ajaran Islam," kata Ustazah Yennie kepada jamaah kajian bertema "A Hijrah Story from Nnight Journey" di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Menurut dia, seorang yang telah bertekad berhijrah, dalam artian mengubah hidupnya menjadi lebih baik, akan memperoleh derajat yang lebih tinggi di mata Allah SWT.
Semisal yang dijanjikan-Nya dalam Alquran, "Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang- orang yang mendapat kemenangan." (QS At-Taubah: 20)
Secara garis besar, hijrah dibedakan menjadi dua macam, yaitu hijrah makaniyah (berpindah dari satu tempat ke tempat lain) dan hijrah maknawiyah (mengubah diri, dari yang buruk menjadi lebih baik demi mengharap keridhaan Allah SWT).
Contoh hijrah makaniyah adalah peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah serta hijrahnya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
"Berkatalah Ibrahim, `sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku, sesungguhnya Dialah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.'" (QS Al-Ankabut: 26).
"Maka keluarkanlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa, `ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.'" (QS Al-Qashash: 21).
Hijrah maknawiyah dibedakan menjadi empat, yaitu hijrah i'tiqadiyah (hijrah keyakinan), ketika seorang Muslim mencoba meningkatkan keimanannya agar terhindar dari kemusyrikan.
Kedua, hijrah fikriyah (hijrah pemikiran), ketika seseorang memutuskan kembali mengkaji pemikiran Islam yang berdasar pada sabda Rasulullah dan firman Allah SWT., demi menghindari pemikiran yang sesat.
Ketiga, hijrah syu'uriyyah adalah berubahnya seseorang yang dapat dilihat dari penampilannya, seperti gaya berbusana dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hijrah ini biasa dilakukan untuk menghindari budaya yang jauh dari nilai Islam, seperti cara berpakaian, hiasan wajah, rumah, dan lainnya.
Terakhir adalah hijrah sulukiyyah (hijrah tingkah laku atau kepribadian). Hijrah ini digambarkan dengan tekad untuk mengubah kebiasaan dan tingkah laku buruk menjadi lebih baik.
"Seperti orang yang sebelumnya selalu berbuat buruk, seperti mencuri, membunuh, atau lainnya, bertekad berubah kepribadiannya menjadi pribadi yang berakhlak mulia," kata Ustazah Yenni.
Benar seperti dikemukakan Bupati Bengkalis melalui H Heri Indra Putra, "Hijrah tidak selamanya bermakna berpindah dari satu tempat ke tempat yang baru. Makna hijrah yang lain dan patut dilakukan adalah bertekad merubah diri demi meraih rahmat dan keridhaan Allah SWT."
Semoga setahun kepindahan kami ke Diskominfotik yang telah dilalui, bukan hanya bermakna berpindah tempat. Aamiin ya rabbal alamin!*****

Tim Redaksi

Opini Lainnya

Tulis Komentar