Memahami Hakekat Silaturrahim

Maukah kita di hari baik dan bulan baik ini mengirim SMS kepada orang-orang yang tidak kita sukai yang berisi ucapan selamat idul fitri dan mohon maaf lahir batin? Saya yakin tidak semua orang mau melakukannya. Paling kita hanya mengirim ucapan tersebut kepada orang-orang yang kita sukai alias teman-teman kita saja.

Ini merupakan bukti bahwa memaafkan itu sulit. Saya pernah punya pengalaman seperti ini, tapi saya mencoba untuk mengalah walaupun terasa berat di hati untuk mengirim SMS ucapan selamat idul fitri dan mohon maaf lahir batin kepada orang yang tidak saya sukai. Sayangnya SMS saya tidak dibalas tapi saya merasa lapang karena ketika kita sudah meminta maaf kepada seseorang lalu orang tersebut tidak mau memaafkan hal itu menjadi tanggung jawabnya.

Inilah contoh kecil dan sederhana tentang hakekat silaturrahim. Silaturrahim yang sebenarnya itu adalah menyambung hubungan yang terputus, mencairkan yang beku dan menghangatkan yang dingin. Kalau setakat kito mengirim ucapan selamat dan permintaan maaf kepada teman-teman kita saja atau mengunjungi rumah-rumah mereka bukanlah makna silaturahim yang sesungguhnya. Silaturahim sesungguhnya adalah menjalin kembali ikatan dengan orang-orang yang selama ini putus hubungannya dengan kita.

Silaturahim dalam pengertian yang seperti inilah yang paling berat. Tidak mudah menerima kembali orang-orang yang pernah melukai perasaan kita. Walaupun berat tapi tinggi nilainya dalam pandangan Allah swt.

Untuk bisa menjalin silaturrahim dalam pengertian tersebut, orang terlebih dahulu harus bersedia untuk memaafkan. Tanpa mau memaafkan, hubungan yang terputus sulit untuk disambung, hubungan yang beku sulit untuk dicairkan dan hubungan yang panas sulit untuk didinginkan.

Selanjutnya setelah memaafkan, orang harus berusaha untuk melapangkan dadanya. Sebab boleh jadi ada orang yang bilang telah memaafkan seseorang tapi di belakangnya ia masih mengingat-ngingat atau menyebut-nyebut kesalahan orang tersebut di hadapan orang lain. atau di dalam hatinya bisa jadi berkata maaf, maaf juga tapi hutang wajib balas. Dalam pengertian lain bisa dikatakan memaafkan tapi tidak tulus. Masih ada dendam di dalam hatinya.

Setelah melapangkan dada, langkah selanjutnya adalah berusaha untuk berbuat baik kepadanya. Perbuatan baik kita kepada seseorang akan bisa membuat orang lain melupakan kesalahan-kesalahan kita kepadanya. Sebaliknya perbuatan buruk kita kepada seseorang akan membuat orang lain akan selalu mengingat-ngingat kesalahan kita.

Itulah sebabnya di berbagai tempat dalam al-Quran dan sejumlah hadits menganjurkan kita agar senantiasa berbuat baik dak adil kepada semua orang termasuk kepada orang-orang yang tidak kita sukai. Karena perlakuan baik dan adil kita terhadap orang lain akan membuat mereka berbuat baik dan adil pula kepada kita.

Sikap seseorang terhadap orang lain sebenarnya tergantung pada suasana hati dan sikap batinnya. Kalau ia suka kepada seseorang, maka ia akan bersikap baik kepadanya. tapi kalau sudah tidak suka kepada seseorang, maka ia akan bersikap kurang baik kepadanya. itu sebabnya terhadap kawan kita, meskipun ia salah kita akan berupaya untuk menutupinya dan atau membelanya.

Tapi terhadap lawan, meskipun ia benar dan baik, tetap saja ada yang salah dalam pandangan kita. Inilah kelemahan manusia yang sulit sekali dihindari. Tapi dengan memaafkan, berlapang dada dan berbuat baik akan bisa mengubah sikap dan prilaku tersebut. Wallah A’lam***


Tim Redaksi

Opini Lainnya

Tulis Komentar