OLEH-OLEH DARI PULAU RUPAT

PANCUNG.

Bagi yang sering ke Kecamatan Rupat (Batu Panjang) dari Kota Dumai atau sebaliknya, tentu kenal moda transportasi boat pancung.

Bagi yang pertama kali menggunakan moda transportasi dengan kapasitas maksimal 5-6 orang ini, akan merasa ‘ngeri-ngeri sedap’. Walau waktu tempuh antara Dumai dan Batu Panjang hanya 15-20 menit.

Disebut boat pancung, karena perahu bermesin dari bahan fiber glass ini ujungnya memang pancung; bersegi runcing.

Selain bersegi runcing, makna lain dari kata pancung adalah punca (ujung, penjuru) kain dan sebagainya.

Adapun kain adalah barang yang ditenun dari benang kapas atau barang tenunan untuk pakaian atau untuk maksud lain.

Di masyarakat Melayu khususnya, ada sebuah pepatah yang memakai kata kain. Yakni, “Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain.”

Adapun maksudnya, “Hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, sedikit demi sedikit lama-lama berhasil juga.”

Dalam hal apapun, kita, lebih-lebih seorang mukmin, memang tidak boleh putus asa.

Islam, sebagai agama yang kami yakini, mengajarkan setiap orang mukmin selalu berharap jalan keluar dan kemudahan dari Allah swt. Tidak boleh pernah berputus asa.

Orang mukmin harus selalu optimis dan berharap akan ada jalan keluar yang diberikan oleh Allah Swt atas seluruh masalah yang dihadapinya.

Ada salah satu kalimat dalam Alquran yang tak asing di telinga kita. Yaitu kalimat  “Kun fayakun”. Ketika Allah telah berkehendak untuk jadi maka terjadilah. Tak ada kekuasaan selain kekuasaan-Nya.

Kalimat “Kun fayakun” ini disebutkan 8 kali di Alquran. Pengulangan ini bertujuan untuk menunjukkan dan meyakinkan kita tentang luasnya kekuasaan Allah swt.

Berdasarkan sebuah referensi, dalam Islam, berputus asa termasuk dosa besar.

Kalimat lain yang kerab kita dengar yang juga mengajarkan agar kita tak boleh putus asa, antara lain, “Selama janur kuning belum melengkung, semua masih mungkin.”

Atau, “Selama bumi masih kan terus berputar, aku akan selalu menujumu, walau ke ujung dunia”, kata Dirly dalam lirik lagu “Sampai ke Ujung Dunia”.

Apa itu putus asa?

Putus asa adalah habis atau hilang harapan; tidak ada harapan lagi.

Lantas, bagaimana agar dalam bekerja kita tidak putus asa?

Selain yakini betul adanya “Kun fayakun”, rasanya tak juga salah bila kita mengamalkan pesan Baltasar Gracián y Morales, SJ. Atau yang lebih dikenal sebagai Baltasar Gracián.

Baltasar Gracián adalah filsuf kelahiran Senin, 8 Januari 1601 di  Belmonte de Gracián, dan meninggal 6 Desember 1658 di, Tarazona, Spanyol.

Apa kata Baltasar Gracián?

“Laksanakan pekerjaan mudah seakan tugas sulit. Kerjakan tugas sulit seakan pekerjaan mudah. Dalam kasus pertama, rasa percaya diri tak akan terlena. Dalam kasus ke dua rasa percaya diri tak akan putus asa”, demikian katanya.

Itulah oleh-oleh kami dari pulau Rupat yang juga dikenal sebagai pulau Harapan, Rabu, 23 Oktober 2019.

Kemarin, kami pergi ke Batu Panjang dan pulang kembali ke Kota Dumai memang menggunakan boat pancung. #####


Opini Lainnya

Tulis Komentar