MARAH KAMI PAGI TADI

SENIN, 16 September 2019.

Kemarin, kami pulang kantor sedikit terlambat.

Sekitar 3,5 jam dari waktu normal pukul 16.00 WIB.

Kurang lebih 15 menit tiba kediaman, kami menulis sebuah pesan di grup internal aplikasi WhatsApp Messenger (WA) Diskominfotik.

Tanpa menyebut latar belakang, maksud dan tujuannya, kami minta Kabid, Kasi, dan seluruh sejawat di Bidang SDKI, usai apel pagi berkumpul di ruang kerja Bidang tersebut.

"On time", itulah dua kata penutup pesan di grup WA internal tersebut yang kami bagikan pukul 19.49 WIB.

Hari ini, Selasa, 17 September 2019.

Usai mengikuti upacara Harhubnas 2019 di halaman kantor Bupati Bengkalis, kami langsung ke kantor.

Tak sampai lima menit di ruang kerja. Usai menghidupkan lampu dan komputer di dekat meja kerja, kami pun bergegas ke ruang Bidang SDKI.

Karena hampir sekitar sepuluh menit di sana dan masih ada sejawat yang belum 'on time', kami pamit kembali ke ruang kerja.

"Hubungi! Telepon semua yang belum datang. Jika sudah kumpul seluruhnya, panggil kami di ruang kerja. Kami ingin marah", pesan kami sebelum berlalu dari sana. Tanpa ekspresi.

Kurang lebih seperempat jam kemudian, Rahman menghampiri kami.

"Sudah, Pak! Sudah datang semua", dia melaporkan.

Singkat kata, singkat cerita.

Tanda memberi sedikit pun ruang untuk hak jawab dan menggunakan “one way communication”, kami pun marah semarah-marahnya.

Meruahkan segala kesal nan mengental. Menumpahkan segala isi agar tak beku merusak hati. Tentu dengan nada melengking nan tinggi.

Memang, tak semua harus dimarahkan.

Tapi kalau semua tak dimarahkan, maka sampai berkalang tanah tak ada ubah.

Memang, tak semua harus diberangkan.

Namun kalau semua tak diberangkan, tak akan pernah berganti gelap menjadi terang.

“Barang siapa yang dipancing untuk marah namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai”, begitu kata Mufti besar Sunni Islam dan pendiri mazhab Syafi'i, Imam Syafi’i (767-820 M).

Dan, kata Ruwi Meita, seorang penulis Indonesia, “Marah itu ada dua; membangun dan menghancurkan”.

Marah yang mana yang kami tumpahruahkan pada mereka; membangun atau menghancurkan?

Pastinya, mereka yang kena marah di ruang Bidang SDKI tadi pagi, yang tahu sari pati atau inti sari marah kami yang sesungguhnya. *****

Room 304, Surya Hotel Duri


Tim Redaksi

Opini Lainnya

Tulis Komentar