Rabu, 13 Februari 2019 | 21:20:59 WIB | Dibaca : 2052 Kali

Abi Bahrun: Jika Tak Terakomodir, Jadi Skala Prioritas Tahun Berikutnya

Abi Bahrun: Jika Tak Terakomodir, Jadi Skala Prioritas Tahun Berikutnya Teks foto: Anggota DPRD Bengkalis daerah pemilihan Mandau, H Abi Bahrun berbincang dengan Camat Mandau Riki Rihardi saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Mandau, Rabu, 13 Februari 2019.

MANDAU – Setiap tahun masyarakat mengusulkan beberapa program pembangunan di daerah, melalui Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa maupun kecamatan. Tidak semua usulan bisa direalisasikan, karena terbatasan anggaran.

Atas dasar itu, anggota DPRD Bengkalis asal daerah pemilihan Mandau, Abi Bahrun mengusulkan agar setiap usulan warga dalam Musrenbag benar-benar dicatat. Jika ada usulan yang tidak bisa dimasukan dalam APBD 2020, maka harus dijadikan skala prioritas pada tahun berikutnya.

“Tolong setiap usulan ini direkod oleh Bappeda, jika usulan-usulan masyarakat tidak bisa tertampung dalam APBD tahun 2020, hendaknya dijadikan skala prioritas, sehingga masyarakat tidak berulang-ulang mengusulkan program yang sama,” ungkap Abi Bahrun saat Musrenbang Kecamatan Mandau, di Aula Bathin Betuah, Rabu, 13 Februari 2019.

Menurut Abi Bahrun, khusus di Kecamatan Mandau, memiliki jumlah penduduk yang padat, sehingga membutuhkan perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Dengan kondisi ini, makanya setiap tahun usulan setiap kelurahan/desa sangat banyak.

Perhatian khusus terhadap usulan yang belum tertampung pada APBD Kabupaten Bengkalis, untuk dimasukan dalam tahun berikutnya, untuk menghindari masyarakat kecewa. Sebab jika setiap tahun, masyarakat mengusulkan program yang sama, akan membuat masyarakat kecewa.

Pada kesempatan itu, Abi Bahrun juga menyoroti masalah adanya pungutan liar di sekolah-sekolah. Terutama ketika masuk tahun ajaran baru. Ada sekolah, menetapkan baju seragam dibuat pada tukang jahit tertentu, sehingga sangat memberatkan orang tua.

“Mestinya, pihak sekolah cukup menetapkan model dan bentuk baju, selanjutnya biar orang tua yang menjahit kepada tukang yang lebih murah,” ungkap Abi.

Menanggapi tentang usulan Abi Bahrun, tentang usulan yang tak masuk, harus dijadikan skala prioritas pada tahun selanjutnya. Pelaksana Tugas Kepala Bappeda, Yuhelmi, sangat setuju dan sepakat. “Akan kita benahi dan dicatat, sehingga setiap usulan mana saja yang menjadi skala prioritas,” ungkapnya.

Yuhelmi memahami sekali besarnya keinginan masyarakat agar tersentuh pembangunan. Namun perlu disadari, setiap pembangunan membutuhkan alokasi dana yang besar, tentu tidak semua usulan bisa diakomodir dalam waktu bersamaan.

Selain itu, dalam melaksanakan pembangunan tentu harus merujuk pada Rencana Pembangungn Jangka Menengah daerah (RJMD). Khusus pada Kecamatan Mandau tetap mengacu pada Gerbang Permata.

Selain Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Daerah, H Yuhelmi, kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas (Kadis) Pendapatan Daerah, H Imam Hakim, Kadis DLH Arman AA, Kadis Sosial Hj Martini, Kadis Perpustakan dan Arsip Daerah H Suwarto, Kadis Pengendalian Penduduk dan KB H Ismail, Kepala Balitbang Emri Juli Harnis, dan Kadis Perhubungan Djoko Edy Imhar.

Kemudian, Kadis Kelautan dan Perikanan Herliawan, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu H Basuki Rakhmad, Kadis Damkar Djamludin dan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik H Hermanto Baran.

Sedangkan dari unsur DPRD Bengkalis daerah pemilihan Mandau, selain H Abi Bahrun juga hadir Ibra Teguh dan dr H Fidel Fuadi. #DISKOMINFOTIK