Rabu, 15 Agustus 2018 | 06:05:09 WIB | Dibaca : 4614 Kali

Gembira Bercampur Haru Terpencar dari Orang Tua Paskibraka

Gembira Bercampur Haru Terpencar dari Orang Tua Paskibraka Teks foto: Bupati Bengkalis ketika memberi semangat kepada para anggota paskibra.

BENGKALIS –  Pengukuhan 75 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) tingkat Kabupaten Bengkalis, di Lapangan Tugu Bengkalis, Rabu  malam 15 Agustus 2018, turut dihadiri orang tua.

Suasana gembira bercampur haru terpancar jelas dari wajah para orang tua dan sanak famili yang secara khusuk menyaksikan prosesi pengukuhan. Menempati tenda sisi kanan kiri, para orang tua Paskibraka secara seksama mengamati anak-anaknya yang berbaris di tengah-tengah Lapangan Tugu.  

Seperti dirasakan pasangan suami isteri Sugianto dan Sri Hastuti, warga Jalan Pembangunan, Bengkalis. Menurutnya, luapan rasa gembira bercampur aduk dengan haru, muncul ketika melihat dari dekat putrinya bernama Diah Annisa Putri (16) siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bengkalis.

Hampir satu bulan berpisah karena dikarantina untuk mengikuti latihan sebagai calon Paskibraka. Rasa rindu sedikit terobati, apabila dipertemukan antar dirinya dengan Putri di sela-sela acara pengukuhan.

Ketika ditemui, Sugianto merasa senang dan bangga, karena anaknya dipercaya menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2018.

Raut gembira bercampur haru terpancar jelas dari wajah pasangan Sugianto dan Sri Hastuti yang selama ini berprofesi sebagai pedagang Miso “Sukun” di Jalan Diponegoro Bengkalis ini.

Bupati Amril Ketika menyalami para pelatih anggota paskibra

Sugianto dan Sri Hastuti penuh seksama menyaksikan prosesi pelantikan, mulai dari pembacaan ikrar seluruh Paskibraka. Kemudian dilanjutnya dengan penciuman bendera merah putih secara bergiliran oleh Paskibraka.

“Malam ini, kami gembira bercampur terharu. Karena anak gadis kami resmi menjadi Paskibraka. Mudah-mudahan, dia bisa mengemban amanah bangsa dan negara ini, dengan sungguh-sungguh,” ungkap pria yang mengenakan baju batik coklat ini.

Tak jauh berbeda dirasakan Rohana (43) warga Desa Sukamaju, Kecamatan Bantan. Ibu kandung Syuib siswa SMAN 2 Teluk Pambang ini, tak tahan menahan harus saat menyaksikan anaknya bersama 74 putra-putri terbaik Negeri Junjungan, berada di tengah-tengah Lapangan Tugu. Kaki wanita paruh baya ini, seakan tak kuat untuk berdiri, karena lututnya gemetar.

“Malam ini, saya gembira betol, sampai-sampai kaki pun menggigil. Pokoknya senang betol, seakan tak percaya kalau anak saya bisa berdiri di sini,” ungkap Rohana yang didampingi sang suami Burhan (54).

Luapan kegembiraan, juga dirasakan oleh pasangan Arjulen Jaya (52) dan Lilis Suryani (45) warga Duri, Kecamatan Mandau. Karena anaknya nomor empat, Tirtha Rahayu Aryani siswa SMAN 3 Mandau ini, pada malam itu resmi mengenakan Kendit (ikat pinggang dari kain).

Dengan resminya memakai kendit, maka anak nomor empat dari lima bersaudara ini, resmi menyandang Paskibraka. Kepercayaan yang diemban Tirtha Rahayu Aryani, berarti menambah deretan, bahwa keluarganya selalu dipercaya menjadi Paskibraka.

Mengapa demikian, karena sebelumnya, kakak-kakaknya juga sebagai mantan Paskibraka tingkat Kabupaten Bengkalis. “Alhamdulillah kami bersyukur. Anak kami diberi amanah mengikuti kakaknya. Mudah-mudahan, anak saya bisa memegang amanah ini dengan baik,” ujar Arjulen.

Setelah prosesi pengukuhan, 40 putra dan 35 putri terbaik Negeri Junjungan ini, unjuk kebolehan di Lapangan Tugu dengan menerikan yel-yel kegembiraan dan semangat. Atraksi yang disaksikan Bupati Bengkalis Amril Mukminin bersama jajaran Forkopimda serta para orang tua Paskibraka, mengundang decak kagum.

Usai menyaksikan pertunjukan yel-yel, langsung dimanfaatkan oleh para orang tua dan Paskibraka untuk temu kangen. Tak ayal, suasana haru. Peluk cium dari anak dan orang tua, melepaskan kerinduan. #DISKOMINFOTIK