Selasa, 06 Maret 2018 | 17:58:56 WIB | Dibaca : 1943 Kali

Laili Tohir:

Jadikan Kantor Rumah Kedua

Jadikan Kantor Rumah Kedua Teks foto: Johansyah Syafri

Hari ini, Selasa, 6 Maret 2018.

Tadi pagi, ketika apel masuk kerja (apel pagi), Laili Thohir, yang sehari-hari menjabat Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, kami daulat menjadi pembina apel.

Meskipun tak banyak yang disampaikannya, namun apa yang diinformasikan Laili saat menjadi pembina apel tadi pagi sangat bernas.

Kepada seluruh pegawai di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis (Diskominfotik), dia mengingatkan bahwa Pak Muslim, sebagai Pengurus Barang sudah ‘bertungkus lumus’ melakukan penataan aset di Diskominfotik.

Sehubungan dengan itu dan meskipun belum tuntas karena masih terkendala pengalihan aset dari eks Bagian Pengelolaan Data Elektronik (PDE) Sekretariat Daerah Bengkalis, dia menyampaikan bahwa selaku Pengurus Barang Pengguna, Bang Muslim begitu sehari-hari Pak Muslim akrab disapanya, telah menyiapkan Kartu Inventaris Ruang (KIR).

“KIR tersebut sudah ditempel pada setiap ruangan. Untuk itu diminta kepada semua pegawai, baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga honorer, untuk sama-sama menjaga aset yang ada di ruangan. Tidak melakukan pengalihan/pemindahan barang tanpa seizin ‘Bang Muslim’ serta melaporkan kalau ada kerusakan terhadap aset tersebut,” pesannya.

Sebagai “Kepala BPKAD” Diskominfotik, Laili mengingatkan seluruh PNS dan tenaga honorer untuk bersabar

“Saat ini pengajuan dana UP (Uang Persediaan) belum dapat dilakukan, sehingga pembayaran belum dapat dilaksanakan. Insha Allah bulan depan. Mohon bersabar dan diharap kita semua bias memakluminya,” pintanya, seraya dengan jujur mengaku ‘tegeghau’ ketika tadi kami minta maju ke depan dan menjadi pembina apel.

Kepada seluruh tenaga honorer, Laili memberikan apresiasi yang tinggi atas tingkat disiplin mereka untuk menunaikan kewajiban sebagai pelayana masyarakat.

“Alhamdulillah dan sepengetahuan kami, dibandingkan dengan tenaga honorer di tempat lain, disipilin tenaga honor lingkup Diskominfotik dalam hal mematuhi ketentuan masuk kerja dan pulang kerja patut di acungi jempol,” imbuh, memberikan motivasi.

Terkait masih ada satu orang pegawai yang mungkin kurang disiplin, sambungnya, adalah hal yang wajar. Namun jangan terpengaruh oleh mereka.

"Dalam setandan kelapo selalu ado yang komeng. Dalam setandan kelapo taklah semua airnya manis. Usah diikut yang komeng tu. Tetaplah disiplin dan bekerja sesuai üraian tugas dengan penuh rasa tanggungjawab. Jangan ‘ungkal’. Jangan jadi orang yang ‘mada’,” ajaknya lagi.

Di bagian lain, Laili mengajak seluruh karyawan dan karyawati di Diskominfotik untuk menjadikan tempat kerja sebagai “rumah kedua”.

Alasannya, karena lebih kurang 6 jam sehari dan 5 hari dalam seminggu seorang pegawai itu menghabiskan waktunya di kantor atau di tempat kerja.

“Untuk itu ruang kerja yang nyaman adalah syarat mutlak agar kita betah bekerja. Karenannya, senantiasa jaga kebersihan dan kerapian ruangan. Walaupun ada ‘cleaning service’/CS (petugas kebersihan), tak salah kalau ada sampah kita buang sendiri. Kalau melihat piring kotor, kita cuci,” ajaknya lagi.

Sebelum mengajak teman-teman yang ikut apel membawa do’a masuk kerja, kepada teman-teman Laili mengakui bahwa memang tak mudah bicara di depan umum walaupun sebatas lingkup sebuah Perangkat Daerah. Walau hanya disaksikan sekitar 60 pasang mata.

“Seperti dikatakan Pak Darmawanto (Kasi Penyediaan Konten Lintas Sektoral dan Pengelolaan Media Komunikasi), ‘menggigel jugo lutut’,” terang Laili yang dalam keseharian selalu ‘bebual’ (berbicara) dengan ciri khas Melayu yang kental.

Diakuinya pula, meskipun dalam keseharian dia selalu berbicacara "laju macam aei teghejon", namun saat menjadi pembina apel tadi, dia mengatakan sedikit ‘tecegot-tecegot’.

“Meskipun hanya sekitar 10 menit, tapi kalau berbicara di depan orang ramai, ‘tecegot-tecegot’ jugo kami dibuatnya,” tutupnya dengan nada sedikit bergurau.

Walau sempat ‘tegeghau’, ‘menggigel jugo lutut’ dan ‘‘tecegot-tecegot’, teman-teman di Diskominfotik memberikan apresiasi atas keberaniannya untuk menjadi apel. Untuk itu, tak sedikit teman-teman langsung menyalaminya usai apel dilaksanakan. *****