Rabu, 16 Oktober 2019 | 05:27:56 WIB | Dibaca : 1904 Kali

MENGAPA TAK BOLEH KASIP

Editor : Drs. Johansyah Syafri - Reporter : - Fotografer :
MENGAPA TAK BOLEH KASIP Teks foto: Kadis Kominfotik Kabupaten Bengkalis

ON TIME.

Itulah kata yang kerab kita dengar, baca dan bahkan ucapkan.

Adapun artinya kedua kata tersebut bila diterjemahkan adalah tepat waktu.

Sepele. Memang, salah satu hal yang dianggap sepele oleh kebanyakan masyarakat kita adalah urusan tepat waktu.

Sudah menjadi “rahasia yang diumumkan”, jika telat, terlambat atau tak tepat waktu merupakan sesuatu kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan di sekitar kita.

Bukan hanya kaum hawa yang telat dengan alasan berias diri alias dandan, kaum adam pun kerab tak tepat waktu dengan berbagai alasan.

Akibat sudah menjadi semacam “budaya genetik”, persoalan tepat waktu ini agak sulit untuk diperbaiki.

Padahal, on time merupakan kebiasaan kecil yang mempunyai pengaruh cukup besar.

Budaya tepat waktu dan kemajuan diri dan bahkan suatu bangsa merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan. Berkorelasi positif. Menjadi kunci kemajuan. Contohnya Jepang.

Jepang adalah salah satu bangsa yang dikenal sangat menghargai ketepatan waktu.

Alkisah. Di sebuah kesempatan, Menteri Olimpiade Jepang Yoshitaka Sakurada, terlambat tiga menit untuk menghadiri sebuah rapat.

Keterlambatannya ini memicu protes dan kemarahan. Yoshitaka Sakurada pun minta maaf secara khusus di muka publik.

Mengapa masyarakat di Jepang dan di negara-negara maju lainnya sangat menghargai ketepatan waktu?

Salah satu alasannya, karena jika mereka terlambat, maka hal itu akan membuat rasa tidak nyaman bagi yang menunggu. Membuat yang menunggu menjadi bosan.

Biasakan tepat waktu!

Karena secara tidak langsung tepat waktu akan menjadi “pelatih”. Untuk melatih diri kita agar punya target dan berusaha menepati sasaran itu.

Biasakan tepat waktu!

Sebab, orang yang tepat waktu adalah orang yang disiplin. Setidaknya mampu mendisiplinkan dirinya sendiri.

Dalam membangun sebuah kepercayaan dari orang lain, disiplin diri sangat diperlukan.

Biasanya, jika pada dirinya sendiri seorang mampu dan memiliki komitmen, apatah lagi dengan orang lain?

Biasakan tepat waktu!

Karena orang yang tepat waktu merupakan salah satu ciri bahwa orang tersebut berdedikasi tinggi terhadap apapun yang dikerjakannya.

Tingginya semangat pengabdian ini akan menjadi nilai plus bagi seseorang di mata mitra kerjanya.

Biasakan tepat waktu!

Karena waktu sangat berharga. Tak pernah menunggu. Terus, terus dan akan terus berjalan. Tak akan pernah kembali. Bahkan, sekerlip mata pun waktu tak pernah mau menoleh ke belakang. Maju terus pantang mundur.

“Time is money”, itulah ungkapan yang sering kita dengar sekaligus mengingatkan, betapa sangat berharganya waktu, meskipun dalam realitanya tak semua waktu menghasilkan uang. Bahkan sebaliknya, bisa menghabiskan banyak uang.

Biasakan tepat waktu!

Karena tepat waktu merupakan salah kunci bagi seseorang yang ingin sukses.

Masih suka kasip, sering terlambat?

Jika jawabnya lawan kata tidak; iya atau ya, mari kita latih kebiasaan untuk tepat waktu mulai sekarang!

Memang, seperti untuk mencintai, menjadikan tepat waktu sebagai budaya juga butuh waktu.

Namun, kalau untuk mengungkapkan rasa cinta perlu waktu yang tepat, untuk memulai melatih diri agar bisa dan biasa tepat waktu, tak membutuhkannya. Semua waktu tepat buatnya.

“Kau datang padaku tak tepat waktu, di saat kini telah ada yang milikiku, kau sentuh hatiku sepenuh kasihmu, tapi 'ku tak bisa memiliki hatimu”, itulah kerugian tak tepat waktu menurut Seventeen dalam lirik salah satu lagunya.

“Lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut”, begitu sebuah peribahasa yang sinonimnya, “Alah bisa karena biasa”, atau “Alah tegal karena biasa”, mengajarkan.

Kita bisa! #####

Bengkalis, 16 Oktober 2017